Hening.
Tidak ada percakapan.
Hanya ada suara gemersik daun yang bergesekan akibat sapuan angin lembut.
Sasuke, Shino, Shikamaru, Kiba, dan Naruto kompak memejamkan matanya. Kelima pemuda itu berdoa untuk ketenangan Sai dan meminta maaf atas kesalahan yang mereka perbuat selama bersama-sama.
Kini, tidak ada tatapan kecewa, namun hanya ada tatapan penyesalan yang mendalam.
Itulah kenapa di sebut penyesalankan?
"Bukankah sebaiknya kita meminta maaf pada Hydra?" pertanyaan bernada lirih dari Kiba membuat Shino, Shikamaru dan Sasuke serempak mengangguk.
Sedangkan Naruto? pemuda itu masih memejamkan matanya.
Gara? Pemuda itu memilih untuk menunggu di mobil karena ia tidak akan sanggup jika berada di makam Sai.
"Sorry Sai. Mungkin seribu kata maaf sampai mulutku berbusa pun tidak akan bisa membuat ku puas," ucap Kiba.
"Bahkan kita tidak tau apa kau mau memaafkan kita," lanjutnya.
"Maaf untuk pertemuan terakhir kita yang terkesan buruk,"
"Kalau aku tau itu pertemuan terakhir kita, aku tidak akan membiarkan mu pergi Sai,"
"Aku akan membantumu,"
"Tapi-"
"Ssstt, jangan cengeng Kiba. Sai benci orang yang cengeng," potong Naruto pelan.
"Kami tidak akan pernah melupakan mu Sai," ucap Naruto sendu.
"Sebagai gantinya, kami akan menjaga Sakura seperti kau yang berusaha menjaganya," sambung Shino.
"Istirahat yang tenang sobat," sahut Shikamaru seraya menepuk pelan gundukan tanah coklat itu.
"Maaf untuk semuanya dan Terimakasih sudah hadir di hidup kita," sambung Sasuke seraya tersenyum tipis.
Kelima pemuda itu pun tersenyum hangat. Menatap foto salah satu sahabat mereka yang berada di atas gundukan tanah basah dengan taburan bunga segar yang mereka bawa.
Sai Shimura Keyll.
'Terimakasih karena sudah menjadi salah satu hal terbaik di cerita yang ku punya, Sai,' batin Kiba tersenyum manis menatap nama sahabatnya.
'Terimakasih sudah mau bertahan untuk berteman denganku walaupun kadang kita tidak sejalan, Sai,' batin Naruto yang juga tersenyum hangat.
'Selamat jalan, kawan. Selamat beristirahat dengan tenang. Semoga Tuhan mengampuni segala dosa-dosamu dan menerima amal baikmu,'
batin Shikamaru tersenyum tipis.'Kau adalah sahabat terbaik yang pernah ku kenal. Kau selalu ada di saat suka maupun duka. Perpisahan ini sangat menyesakkan asal kau tau, tapi aku akan selalu mendoakan kepergianmu. Selamat jalan, kawanku,' batin Shino.
'Tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan betapa besar rasa kehilangan kita atas kepergianmu, Sai. Tenang di sana, kawan. Terimakasih untuk semua kebaikanmu. Terimakasih sudah menjadi sahabat terbaik kita,-'
'-dan terimakasih sudah menyelamatkan Sakura,' batin Sasuke tersenyum hangat.
________________________
Tok tok tok
Sakura mengerjapkan kedua matanya ketika mendengar ketukan pintu. Gadis itu menatap sekelilingnya dan mendongak ketika ia sadar ternyata ia tertidur dengan posisi bersandar di pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
B A B Y L A
Hayran KurguSetiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap ada perpisahan pasti ada alasan. Setiap ada alasan pasti ada tujuan. Setiap ada tujuan pasti ada perjuangan.