Sakura menoleh cepat ketika Sasuke bertanya dengan nada serius.
"Kau mendekati ku hanya untuk menjadi pacar ku? Iya?"
Lagi-lagi Sakura terdiam.
"Kalau begitu, mulai saat ini kita pacaran,"
Kali ini gadis itu terkejut. Kalimat itu sungguh keluar dari mulut Sasuke? Apa pemuda itu tidak mabuk?
"Pa-pa-pacaran?" tanyanya setelah terdiam beberapa menit.
"Kau tidak mau?"
"Ma-mau," jawab Sakura dengan sangat cepat, "Eh,"
Gadis itu kembali menoleh dan memasang wajah lucunya, "Ma-maksudnya kenapa kau tiba-tiba memintaku menjadi pa-pacarmu?"
"Itu kan yang kau mau?"
Sakura mengangguk polos.
"Kita pacaran, kurang jelas?"
Sakura membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu namun entah kenapa lidahnya tiba-tiba kelu. Gadis itu terlalu terkejut dengan ucapan Sasuke yang sukses membuat perasaan nya morat-marit.
Sakura meminum minumannya dengan tatapan kosong. Gadis itu terlampau terkejut saat ini. Sungguh, Sasuke pacarnya? Pacarnya? Namun sedetik kemudian ia menoleh ke arah Sasuke dengan raut wajah kesal.
"Kok nembaknya tidak romantis?" tanyanya kesal dengan sedotan yang masih berada di bibirnya.
Sasuke yang tadinya hendak menyalakan mobilnya kini menoleh ke arah Sakura dan bertanya.
"Terus?"
"Maunya yang romantis,"
Sasuke menghela nafas dan kembali mendekatkan tubuhnya ke arah gadis itu. Sebelah lengannya ia tumpukan di sandaran kursi Sakura dan tangannya yang lain meraih dagu gadis itu yang kembali terkejut oleh tindakan Sasuke.
"Sayang," panggil Sasuke lembut. Sepasang onyx nya menatap kedua bola mata Sakura dengan dalam.
Wajah Sakura menghangat dan dengan jarak yang sedekat ini, Sasuke bisa melihat kedua pipi Sakura yang memerah lucu.
"Ih kok diam?" tanya gadis itu ketika menunggu ucapan Sasuke selanjutnya. Ia berusaha keras untuk menahan senyumannya saat ini.
"Mau kan jadi pa-"
"Mau mau mau," potong Sakura dengan senyuman manisnya.
Sasuke meraih tangan kanan Sakura yang tidak memegang gelas cup itu dan menggenggamnya.
"Mau apa?"
Lagi-lagi Sakura tersenyum dengan sedotan di bibirnya. Gadis itu menggigitnya sehingga sedotan tersebut gepeng.
"Ya mau jadi pacarmu lah, apalagi," jawabnya malu-malu.
Sasuke menarik kedua sudut bibirnya melihat raut lucu yang di keluarkan Sakura.
Plak
"Aw,"
Namun ia kembali menatap Sakura dengan tajam ketika gadis itu menamparnya pelan. Tidak sakit namun ia kaget.
"Jangan senyum," rengek gadis itu, "Deg-degan tau,"
Mendengar kata itu, Sasuke masih menatap Sakura dengan tajam. Membuat Sakura tersenyum melihat wajah Sasuke yang semakin tampan jika dari jarak terdekat seperti ini.
"Sasuke tatapannya ih,"
Sasuke mengacak-acak rambut Sakura dengan gemas. Pemuda itu kini kembali ke posisi duduknya dan mulai menyalakan mesin mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
B A B Y L A
FanfictionSetiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap ada perpisahan pasti ada alasan. Setiap ada alasan pasti ada tujuan. Setiap ada tujuan pasti ada perjuangan.