Haruno's House
New York, 02.00 a.m
Sasori, Gara, dan Ino tengah mengecek cctv di salah satu ruangan yang tersedia khusus untuk memantau rumah yang selama ini mereka tempati.
Sekitar satu jam yang lalu dua orang penjaga bagian belakang di nyatakan tewas dengan luka tembak tepat pada bagian dada kirinya.
Ino lah yang pertama kali mendapati dua penjaga tersebut tergeletak saat ia hendak meminta tolong untuk mengambilkan sebuah tangga di gudang. Namun apa yang ia dapati membuatnya waspada dan segera menghubungi Gara dan Sasori.
Dan di sinilah mereka berada. Semua keamanan segera di perketat oleh Gara dan bunuh siapa saja yang berusaha mencelakai orang rumah.
Karena waktu kejadian pun mereka tidak mendapatkan sinyal bahaya di rumah tersebut.
"Apa orang dalam?" gumam Ino seraya menatap Gara dan Sasori.
Kedua pemuda itu hanya terdiam. Karena cctv yang terpasang di bagian belakang rumah ternyata sudah lama tidak berfungsi sehingga mereka tidak tahu siapa orang yang berhasil membunuh dua penjaga rumah tersebut.
"Sasori, hubungi Kakashi," ucap Gara setelah terdiam memikirkan kata-kata Ino.
"Kakashi tidak akan meninggalkan rumah sakit, Sa," sahut Ino.
"Aku hanya ingin bicara," jawab Gara.
Sasori pun beralih menuju salah satu komputer dan segera menghubungi Kakashi.
Ketiganya kompak menggunakan headphone dan layar besar di hadapan mereka berubah menjadi sebuah maps dengan titik merah yang berada di sebuah rumah sakit.
Titik merah itu adalah titik dimana orang yang mereka hubungi tengah berada di tempat tersebut.
"Ada masalah, Sasori?" Suara yang masuk adalah suara Kakashi. Ketiganya bisa mendengar jelas ucapannya melalui headphone yang sudah terhubung.
"Dua penjaga gerbang belakang tewas dengan luka tembak tepat di jantung. Tidak ada tanda sinyal bahaya di rumah," ucap Gara dingin.
"Apa? Bagaimana bisa?" sahut Kakashi dengan nada yang terdengar tercengang.
"Kalian sudah cek cctv?" lanjut Kakashi.
"Cctv bagian belakang sudah lama mati. Dan pelaku terlihat sangat rapi karena tidak meninggalkan jejak apapun," Sasori ikut menimpali.
"Shitt! Ino," panggil Kakashi.
"Ya?"
"Lacak semua sidik jari yang sekiranya berada di tempat kejadian dan cari sidik jari yang sama pada semua penjaga termasuk semua orang rumah,"
Ino, Gara dan Sasori terdiam sebelum akhirnya Ino mengangguk dengan mantap.
"Baik, Ketua,"
"Ungkap siap pengkhianat di sini," lanjut Kakashi dengan nada yang sangat dingin.
______________________
Hinata meletakkan secangkir coklat panas ketika sudah meminumnya setengah. Gadis itu menatap pemuda yang juga tengah meminum kopinya dengan tenang.
"Kau tidak mau memujiku, Neji?" tanyanya.
"Sejak kapan kau mengetahuinya?" tanya Neji datar.
Hinata mengangkat kedua bahunya dengan arogan.
"Sudah lama,"
"Dan kau tidak memberitahu ku? Dimana otakmu?"
"Jaga mulutmu, aku sudah membantumu selama ini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
B A B Y L A
FanfictionSetiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap ada perpisahan pasti ada alasan. Setiap ada alasan pasti ada tujuan. Setiap ada tujuan pasti ada perjuangan.