Sepasang emerald terbuka perlahan. Sakura duduk dengan mengusap kedua matanya yang masih mengantuk. Gadis itu menyandarkan punggungnya ke lengan Sasuke namun kepalanya ia sandarkan ke kanan dimana ada sandaran sofa.
Ia kembali memejamkan matanya dan belum menyadari posisinya saat ini.
Sasuke yang merasakan pergerakan gadis itu juga ikut membuka matanya dan menepuk pucuk kepala Sakura pelan. Entah ia sadar atau tidak, namun Sasuke melakukan nya. Ia bahkan mengusap kepala gadis itu dengan lembut.
Sakura akhirnya kembali membuka matanya dan menoleh, gadis itu reflek menarik kedua sudut bibirnya untuk tersenyum manis saat bertatapan dengan Sasuke.
"Morning," sapanya lembut. Ia kini mengubah posisi duduknya dan menghadap ke arah Sasuke sepenuhnya. Sakura membenarkan letak jaket Sasuke untuk menutupi kakinya yang polos.
"Morning," sapanya lagi dengan bibir mengerucut lucu ketika tidak mendapati balasan apapun.
"Iyaa," respon pemuda itu datar dan terkesan malas.
Sakura menutup mulutnya ketika ia menguap, gadis itu kembali menunduk dan menutup matanya saat rasa kantuknya belum hilang sepenuhnya.
"Bangun, ayo pulang," ucap Sasuke seraya bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci wajah.
Setelah sekitar satu menit berada di kamar mandi, Sasuke keluar dan kembali menghela nafas saat Sakura berpindah posisi di ranjang dan kembali tidur dengan wajah polos.
"Ba.ngun,"
Pemuda itu membuka kedua mata Sakura membuat gadis itu membuka mata dengan terpaksa dan menatap Sasuke kesal.
"Cuci muka, Sakura,"
Sakura turun dari ranjang dan berjalan malas menuju kamar mandi. Gadis itu membasuh wajahnya dengan malas dan kembali keluar. Matanya berkedip-kedip lucu untuk menghilangkan rasa kantuknya.
"Ayo pulang aku mau tidur," rengeknya pada Sasuke yang sudah memakai jaketnya kembali.
"Sini,"
Gadis itu berjalan mendekat ke arah Sasuke dan menatap pemuda itu bingung. Namun kesadarannya kembali penuh ketika Sasuke meraih tangannya dan mengoleskan salep di pergelangan tangannya yang masih memerah.
Diam-diam Sakura mengulum senyumannya mendapati perhatian Sasuke. Setelah kedua pergelangan tangan Sakura selesai di olesi salep. Pemuda itu berjalan meninggalkan Sakura yang masih diam mematung.
"Mau pulang tidak?"
Sakura membalikkan badannya cepat dan mengikuti Sasuke dengan senyuman yang masih tersungging di bibir merah mudanya.
Sakura terus saja tersenyum sampai mereka tiba di parkiran, "Bawa motor?"
"Kenapa?" tanya Sasuke yang kini mengeluarkan motornya dari area parkir. Pemuda itu menoleh untuk menatap Sakura yang tidak membalas pertanyaannya.
"Siapa suruh pakai rok tidak benar," responnya dingin.
Sakura memanyunkan bibirnya mendengar ucapan Sasuke.
"Terus bagaimana?"
"Jalan," jawab Sasuke ketus.
Gadis itu menghentak-hentakkan kakinya kesal melihat respon pemuda itu.
"Serius,"
"Sini," masih dengan nada ketus, Sasuke menyuruh Sakura mendekat dan pemuda itu melepaskan jaket miliknya. Kemudian memasangkan jaket tersebut ke pinggang Sakura dan menali bagian tangannya di belakang gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
B A B Y L A
FanfictionSetiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap ada perpisahan pasti ada alasan. Setiap ada alasan pasti ada tujuan. Setiap ada tujuan pasti ada perjuangan.