Chapter 1:Insiden Lampu Merah (kecelakaan / bukan)

271 7 1
                                    

Hello! Sebelum baca, aku minta pengertian kalian ya?! Ini work pertama aku, banyak banget kesalahan EYD didalamnya, jadi mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏🏻

Aku terlalu malas untuk revisi, tapi lagi aku proses di Microsoft word, bukan di Wattpad, karena akan ada beberapa alur yang aku ubah. Nanti yang baca malah jadi bingung. Soo... Nikmati saja dulu yang ada, love you❤️

Walaupun cerita ini udah tamat, tapi aku mohon dengan sangat, jangan lupa vote, comment, dan follow aku ya?! Hal sekecil itu berarti banget buat aku. Aku juga yakin kalau kalian tahu bagaimana cara menghargai seorang penulis.

Pagi yang sangat cerah menambah aura kegembiraan pagi ini. Gadis remaja dengan sepedanya membelah jalanan kota Jakarta. Nara Arleta kiranti, atau biasa dipanggil Nara, menggoes sepedanya dengan suasana hati yang gembira karena hari ini ia akan berangkat ke sekolah yang baru, iya.. dia baru saja pindah sekolah.

Saat berada di lampu merah, Nara melihat sekelilingnya, dimana jalanan yang biasanya macet sekarang tidak karena saat ini masih terhitung sangat pagi.

Brukkk

Sepedanya rusak pada bagian belakang karena sebuah mobil sport mewah menabraknya, Nara memandangi sepedanya yang rusak dengan amarah yang menggebu didalam dirinya. Tak lama setelahnya, seorang laki-laki dengan kulit putih bersih dan rasio wajah yang nyaris sempurna keluar dari mobil itu, laki-laki itu mungkin seusiannya

"Heh!!! Lo kalo bawa sepeda yang bener dong, jangan berhenti ditengah jalan, buta ya lo?" bentaknya, Nara tidak habis pikir bagaimana cara berpikir pria ini.

Udah jelas-jelas dia yang nabrak kenapa dia juga yang marah -batin Nara

Nara kemudian mendekati pria itu
"Emmm, maaf sebelumnya, lo yang nabrak sepeda gue, kenapa lo yang marah? dan satu lagi gue ngga buta, yang buta justru lo! lo ngga liat lagi lampu merah?" Kata Nara sambil menahan amarah  dan menunjuk pada lampu yang berwarna merah. Pria itu lalu menurunkan sedikit kacamata hitamnya.

"Iya, gue ngga liat, kan gue pake kacamata item" kata cowok itu dengan santainya. Emosi Nara sudah tidak terbendung lagi, ingin rasanya ia menampar wajah sang pria.

Untung ganteng :)

Nara kemudian kembali menatap miris sepedannya yang sudah rusak

"Gue ga mau tau, pokoknya benerin sepeda gue kaya semula" ucapnya to the poin.

"Sepeda udah remuk gitu gimana mau dibenerin?" Bantahnya sambil menunjuk sepeda Nara

"Ya mana gue tau, pikir aja sendiri" Pria itu lalu masuk ke dalam mobil dan mengambil segepok uang, lalu dilemparnya uang satu gepok itu ke wajah Nara.

Ngga sayang uang emang:(

Nara hanya membelalakan matanya melihat perlakuan pria itu.

"Maksut lo apa ngelempar uang ke muka gua hah?" Nara ngegas lagi kan:)

"Itu kan yang lo mau? lo mau manfaatin gue kan? alah udah deh, gue udah sering diginiin" kata pria itu

"Dan lo mikir kalo gue sama orang yang lo maksut itu sama? gue matre gitu?" Tanya nara sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri, dan pria itu hanya mengangguk.

Tiiiiiinnnnnnn

Suara Klakson dari mobil dibelakang mobil pria itu membuat Nara dan pria itu sadar bahwa mereka masih ada di depan lampu merah yang sekarang sudah menjadi hijau, entah sejak kapan. Nara lalu membawa atau lebih tepatnya menyeret sepeda rusaknya ke tepi jalanan dan membiarkan pria itu pergi begitu saja serta uang yang berserakan di aspal. Sekarang yang ada dipikirannnya adalah bagaimana cara dia berangkat ke sekolah barunya.

RAGA PUTRA ADIBARA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang