RAGA PUTRA ADIBARA [END✓]

Chapter 7:Beneran Pacaran?

'Tolongin gue ra' -Raga

'Iya kentang, tolongin apa maksut lo? Ngomong yang jelas dong' -Nara

'Gue butuh bantuan lo banget' -Raga

'Iya gue tau, emang lo butuh bantuan apa hah? Capek gue chattingan sama lo' -Nara

'Besok pulang sekolah lo harus ikut gue ke rumah' -Raga

'Hah? Buat apa?' -Nara

'Ngga usah tanya, nanti juga lo tau sendiri' -Raga

'Ngga bisa gitu dong' -Nara

'Katanya mau bantuin gue' -Raga

'Iya iya' -Nara

CHAT END

"Si kentang kenapa sih? Tiba-tiba aja chat kaya gitu" Kata Nara sambil meletakkan ponselnya di nakas.
Nara lalu memejamkan matanya dan tertidur lelap.

♤♤♤♤♤

Pagi ini suasana di rumah Raga seperti biasanya, semua orang dirumahnya sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Mamanya yang sibuk didapur, papanya yang sibuk diruang kerjanya, dan Raga sendiri yang sibuk dengan peralatan sekolahnya.

Raga berjalan menuruni anak tangga rumahnya, terlihat mamanya yang sedang sibuk mempersiapkan makanan untuk sarapan dan papanya yang sedang memainkan ponselnya dikursi ruang tamu.

"Pagi ma, pa" sapa Raga

"Pagi sayang" -Mamanya Raga

"Pagi-pagi udah wangi aja nih" ejek papanya Raga

"Iya dong pa, kan mau ke sekolah" -Raga

"Jangan lupa nanti ajak ceweknya ke sini" ucap Adibara mengingatkan putra semata wayangnya

"Iya pa" -Raga

"Raga berangkat ya" sambungnya

"Loh? Ngga sarapan dulu?" Tanya Santi

"Engga ma, Raga udah telat, nanti Raga sarapan aja bareng Kenzy" kata Rga sambil menyalami tangan kedua orang tuanya.

"Hati-hati sayang" -Santi

"Iya... byee" ucap Raga sambil berlari menuju garasi rumahnya.

Kali ini Raga pergi ke sekolah bukan mengendarai mobil, melainkan mengendarai motor kesayanannya.

♤♤♤♤♤

Nara berjalan menyusuri koridor sekolah, tak seperti biasanya, koridor sekolah hari ini sepi, hanya beberapa siswa yang lalu lalang, semua ini membuat Nara bingung sendiri .

'Kok tumben sepi gini' -Batin Nara

"DORRR"

"Astaga Meli, lo bisa ngga sih ngga usah ngatetin" kata Nara kesal saat Meli membuat dirinya terkejut.

"Hehe... sorry ra, abisnya lo sih jalan sambil planga-plongo kaya orang ilang, yaudah gue kagetin sekalian" -Meli

"Sembarangan lo kalo ngomong, orang ilang, orang ilang" -Nara

"Tadi kan gue bilang kaya ra, bukan orang ilang beneran" -Meli

"Lagian lo kenapa sih celingak-celinguk gitu?" Sambung Meli

"Ngga papa sih, cuma heran aja, tumben koridor sepi gini" -Nara

Meli memalingkan wajahnya dari hadapan Nara dengan raut wajah yang tidak suka.