Chapter 10:Gosip

24 4 0
                                    

Raga hanya duduk dengan tenang diruang BK, sampai sekarang dia aja masih bingung kenapa dia disuruh ke ruang BK. Selang beberapa menit Nara juga masuk ke ruang BK.

"Permisi pak" kata Nara sambil berjalan  ke arah pak Dimas

"Iya, silahkan masuk" ucap Pak Dimas mempersilahkan Nara untuk masuk,

"Duduk!" Sambungnya

Kemudian Nara duduk sesuai perintah Pak Dimas, Nara bingung, atau malah makin bingung,

'Kenapa gue disuruh ke sini? Kenapa ada kentang disini' -Batin Nara

"Jadi gini... tujuan bapak nyuruh kalian kesini untuk menanyakan beberapa hal" kata Pak Dimas sambil melipat kedua tangannya ke meja

"Soal apa pak?" Sela Raga pada kalimat pak Dimas

"Sejak kapan kalian nikah?" -Pak Dimas

Nara dan Raga saling tatap, kaget atas pertanyaan yang dilontarkan pak Dimas.

"Kita ngga nikah pak!" Bantah Nara

"Apa kalian punya bukti kalau kalian tidak menikah" -Pak Dimas

Nara kemudian menunjukkan punggung tangganya, memperlihatkan tidak ada cincin pernikahan di jari tangannya.

"Bisa aja kalian lepas cincinnya" -Pak dimas

"Aduhh pak, kita ngga nikah!!!" -Nara

"Gimana dengan instastory kamu? Di video itu memperlihatkan kamar dengan foto Raga dimana-mana, dan posisi kamu merekam juga seperti dikawasan tempat tinggal Raga" -Pak Dimas

Nara menepuk jidatnya sendiri, ia sadar kalau penyebab dari gosip itu adalah instastory miliknya.

"Jadi gini pak, kemarin memang orang tuanya Raga mengundang saya untuk makan siang bareng, mamanya Raga minta saya untuk nginep satu malam di sana, dan  saya sama Raga juga ngga ngapa-ngapain pak" jelas Nara

"Bapak akan tetap menunggu keluarga kalian untuk memberikan penjelasan" -Pak Dimas

Nara mulai frustasi dengan semua ini,

"Pak!!! Perlu saya bilang berapa kali ke bapak kalau kami ngga nikah" -Nara

Tapi Pak Dimas tidak menjawab Nara, Raga dari tadi hanya memainkan ponselnya, Nara tidak habis pikir pada Raga, bisa-bisanya dia santai-santai main hp, padahal Nara berjuang sendirian.

Ekhemmm berjuang sendirian kaya siapa? Kaya aku lah:(

Nara menyenggol tangan Raga dengan menggunakan tangannya.

"Raga! Lo ngomong dong, jelasin kalau kita ngga nikah, jangan cuma diem aja" ucap Nara frustasi

"Percuma ra, pak Dimas juga ngga bakal dengerin kita, mending sekarang lo duduk, tenang aja... mama sama abang lo udah pada otw kesini" -Raga

'Abang?' -Batin Nara

"Bang Brian?" Tanya Nara

"Jeffry" jawab Raga

Nara hanya bisa menunggu, benar kata Raga, Pak Dimas tidak akan percaya kalau belum mendapat penjelasan dari masing-masing keluarga.

♤♤♤♤♤

Nathan memutuskan untuk pergi ke roof top, menenangkan diri dan mencoba untuk menerima tolakan dari Nara. Nathan memandangi setiap sudut sekolahnya yang terlihat dari sana.

"Kenapa gue harus suka sama lo kalau ujung-ujungnya gue ditolak ra? Kenapa lo sering ngasih perhatian lebih ke gue?"

"Gue salah ya ra? Ngga seharusnya gue suka sama lo kan?"

RAGA PUTRA ADIBARA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang