SIAP UNTUK SATU CHAPTER MENUJU ENDING?
AKU SARANIN UNTUK KALIAN, BACA CHAPTER INI SAMBIL DENGERUN LAGU TENTANG RASA [ ASTRID ] DI SPOTIFY ATAU DI YOUTUBE JUGA BISA.
ENGGA PUN JUGA NGGA PAPA, KENAPA AKU KASIH SARAN KE KALIAN?, KARENA AKU NGETIK INI JUGA SAMBIL DENGAR LAGU ITU.
DAN ENTAH KENAPA AKU NANGIS GITU AJA, ITU UNTUK AKU PRIBADI, UNTUK KALIAN AKU NGGA TAU, KALAU BACA SAMBIL DENGERIN LAGU MALAH GANGGU KONSENTRASI KALIAN, MENDING NGGA USAH.
AKU KASIH SARAN KAYA GITU SUPAYA FEEL-NYA DAPET AJA, TAPI KALAU MALAH JADI NGGA FOKUS MENDING NGGA USAH, TAKUT BANGET AKU FEEL-NYA NGGA NYAMPE KE KALIAN.
•Happy Reading, Dear•
Kenzy menggelengkan kepalanya, "Lo ngga boleh ngomong kaya gitu," ujarnya, sekarang orang-orang mulai mengerumuni Raga dan Nara, "j-jaga d-diri b-baik-baik ya?!"
Setelah Raga mengucapkan kalimat itu, pandangannya menjadi gelap gulita, Nara mulai overthingking, Isak tangisnya semakin menjadi-jadi, ia bahkan tidak memperdulikan pakaiannya yang sudah berwarna merah karena darah Raga.
"Raga, kamu denger aku 'kan? Bangun, Ga! Kamu ngga boleh tinggalin aku" ucap Nara sembari menepuk-nepuk pelan pipi Raga, tapi Raga tidak merespon.
"Raga! Bangun, Ga!" Ujar Kenzy
"Kalian ngapain diem aja? Telepon ambulance cepet!" Sambungnya
"Raga bangun! Aku ngga mau kehilangan kamu," teriak Nara histeris. Tak lama setelahnya ambulance datang dan membawa Raga ke rumah sakit.
~~~~~
Dirumah sakit...Suara decitan Brankar terdengar sangat jelas saat melewati koridor, suara Isak tangis juga mengiringi suara Brankar tersebut.
"Raga, kamu bertahan ya?!" Kata Nara yang berada di samping Raga. Kenzy juga ada disana. Bahkan Reza, Angga, Jevan, Meli, dan Nathan juga ada disana karena tadi mereka dihubungi oleh Kenzy.
Saat Brankar Raga mulai memasuki IGD, Nara mencoba untuk ikut masuk, tapi dihalang oleh suster, "Maaf mbak, mbak tunggu disini saja,"
Kemudian pintu IGD tertutup rapat, Nara jatuh terduduk dilantai, semua badannya lemas, bahkan ia masih mengenakan baju yang sama dengan tadi, masih berlumuran darah.
Jevan berjalan mendekati Nara yang masih menangis, ia memeluk Nara tanpa memperdulikan bahwa bajunya akan kotor juga karena darah yang ada di baju Nara.
"Tenang, Ra," ujarnya sembari mengelus pelan kepala Nara,
"Tapi Raga, Van. Raga kaya gitu gara-gara nolongin gue,"
"Seharusnya gue aja yang ketabrak mobil, bukan malah dia,"
"Lo ngga boleh ngomong gitu, sekarang kita doain Raga supaya dia baik-baik aja,"
"Gue ngga mau kehilangan, Raga"
"Iya, Ra. Kita juga ngga mau kehilangan Raga,"
Nara masih tetap menangis di dekapan Jevan, semua orang yang ada disana terhanyut oleh suasana yang mengharukan ini. Tiba-tiba orang tua Raga dan kakak-kakaknya Nara datang.
Raut wajah mereka sangat panik, apalagi saat melihat baju Nara yang sepenuhnya berwarna merah karena darah. Brian dan Jeffry datang dengan membawa baju ganti untuk Nara, tadi mereka sempat ditelpon oleh Jevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA PUTRA ADIBARA [END✓]
Novela Juvenil"Mengikhlaskan bukan hanya perihal melepaskan, tapi juga usaha untuk bangkit dari keterpurukan." Start: 23 Agustus 2021 Finish: 3 Oktober 2021 Cover : Pinterest HIGH RANK #5~Raga(090921) #10~Jarak(170921) © Copyright: Risyatiyazza