Happy Reading
.
.
.__oOOo__
"Shh"
Suara desisan itu datang dari sebuah ruangan dengan warna dominan hitam. Dua gadis tampak sedang terikat disana namun salah satunya perlahan telah sadar dari pingsan nya.
Cukup lama menyesuaikan retinanya dengan pencahayaan remang-remang, sang gadis menoleh kesamping dan mendapati sahabatnya masih tak sadarkan diri di sebelahnya.
"Rose. Rose ayo bangun"
Ia mengguncang tubuh sahabatnya namun tak ada respon apapun. Sepertinya pukulan tadi benar-benar membuat gadis bernama rose itu masih tergeletak dalam keadaan pingsan.
Gadis itu mencoba bergerak, namun tali yang melilit tubuh mungilnya benar-benar terasa sangat kencang. Itu sungguh mempersulitnya.
Mengitar kan pandangan ke setiap sudut ruangan. Mencari pria yang ia kenal betul di luar kepala, sampai saat ini ia masih belum percaya perkara apa yang ia lihat tadi malam.
Mungkin saja saat ini ia merutuki dirinya sendiri yang membuat kesalahan. Tentang dirinya yang malah berdiam diri di tempat malam itu bukannya lari, akan tetapi semua itu terlalu menakutkan baginya. Untuk pertama kalinya, jelas kejadian itu telah mengusik akal sehat nya.
Bukan tanpa Alasan, gadis itu telah menempatkan perasannya pada pria yang salah. Mengingat pertemuan nya di Namsang tower kala itu, meski sang pria sama sekali tak mengenali dirinya. Namun dengan gila ia menyukai dan menyimpan rasa. Sampai saat kejadian malam itu, membuatnya bimbang. Mengapa perasaannya tetap saja sama.
Dan lagi....
Pertama, ia tak pernah percaya tentang adanya psikopat. Namun saat itu, malam yang benar-benar mencekam baginya. Dengan kesadaran penuh ia melihat seorang pria yang ia sukai menusuk seseorang berkaki-kali menggunakan pisau, tepat di perut. Ia tidak mau mendefinisikan sendiri tentang pria yang bahkan tak mengenalinya, namun sejauh ini apa yang ia lihat tak bisa membantah perkiraannya kalau pria itu memang adalah seorang psikopat.
Sibuk membatin, pintu tiba-tiba terbuka menyebabkan cahaya lampu berlomba-lomba masuk di sela-sela tubuh besar seorang pria yang kini mendekatinya.
Jeon Jungkook. Tak menampik, gadis itu tau betul nama Pria tersebut meski pertemuan waktu itu hanya sebuah ketidaksengajaan. Yang pada akhirnya, membuatnya jatuh cinta pada pria yang bahkan tak mengenali dirinya sama sekali.
Jungkook memposisikan dirinya berjongkok di depan sang gadis.
"Kau melihat nya?"
"Hah?"
Memang begitu. Jeon Jungkook tidak pandai berbasa-basi, hanya langsung pada intinya saja. Akibatnya, Sang gadis tampak kebingungan setelahnya.
Jungkook berdecak kemudian mengapit kedua pipi gadis itu dengan satu tangannya sehingga bibir sang gadis membentuk kerucut sekarang.
"Siapa namamu?"
"Ki..-kim yoora"
Bukan keinginannya untuk gugup, tapi ketampanan Jeon Jungkook benar-benar membuatnya hilang fokus. Ia tidak tau jika akan setampan ini, tempo lalu- dari jauh, tampak tidak se sesempurna yang ia lihat sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
crazy story [✓]
Roman d'amourKim yoora menyerahkan dirinya pada Jeon Jungkook hanya karna cinta. "Dasar Gadis gila" "Selama itu gila karnamu aku tidak masalah" _______________________________________________ "Itu tandanya kau mengkhawatirkan ku, dan biasanya kalau khawatir, it...