Happy Reading
-"Mas Raka!! Keluar!!"
Tok
tok
tok"Mas Raka!! Keluar atau Manda dobrak ni pintu!!"
Raka mengerjapkan matanya. Melikir jam di dindingnya. Ini masih pagi,kegaduhan apa lagi yang akan tetangganya perbuat?
Raka hafal betul. Kegiatan Amanda kalau tidak mengganggu adalah membuat dirinya kesusahan.
"Mas Raka!!! Keluar!!"
"Mas Raka Ga denger!!!? Bisu ya!!!"
Amanda kemudian merasa heran dengan kalimatnya "Eh bisu mah gabisa ngomong ya?"
Sedetik kemudia cewek itu menggeleng cepat "MAS RAKA KELUAR!"
"GILEEE!!!"
Tok
tok
tokKetika tangannya hendak menyentuh,pintu coklat itu terbuka,tangannya menggantung di udara tepat di depan kening Raka
Raka menatap datar dengan wajah khas baru bangun tidur miliknya "Kali ini,apalagi Amanda?"
"Mas yang umpetin keset kaki aku kan!! NGAKU!!"
Raka masih mencoba tenang "Keset kakimu yang mana?"
"Yang warna Coklat tulisan WELCOME."
Cowok itu mengehela napas panjang "Gausah ngegas Amanda. Masih pagi"
"Gausah banyak omong! Cepetan balikin keset kaki Aku"
"Kamu lupa? Kamu yang kasih keset kaki itu untuk anak kucing yang tidur di depang gerbang kos"
Amanda mencerna ucapan Raka "Anak kucing??"
"OH IYA ANAK KUCING!!"
Cewek itu langsung berlari cepat menuju kearah gerbang. Raka memijit pelipisnya. Selalu saja seperti ini. Dituding menjadi pelaku padahal dirinya adalah korban.
"Bocah songong"
Raka kembali masuk dan menutup pintu
Amanda senyum-senyum sendiri melihat beberapa anak kucing yang tertidur. Ingin sekali Ia mengajak anak-anak kucing ini ke dalam,namun sayang.. memelihara kucing atau anjing merupakan salah satu larangan tinggal di kos ini
Amanda senyum lagi,kali ini bukan karna anak kucing menggemaskan didepannya. Namun karna mengingat ekspresi kesal Raka. Membuat Raka kesal adalah hal favoritnya untuk mengawali hari. Untung saja Raka penyabar
Ia terkikir persis seperti orang gila
"Kucing,Aku masuk dulu ya,kalian baik-baik. Semoga ada orang baik yang mau adopsi kalian ya. Sebenernya aku juga baik,sayang aja gaboleh pelihara kalian,hehe"
Amanda Narsis!
Ia berdiri di depan pintu kamar kos Raka. Otaknya sibuk berpikir "Ajak sarapan pagi ga ya? Tapi kayanya Mas Raka masih marah deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Raka
General FictionAmanda sebenarnya tau perasaan apa yang Ia miliki untuk si raksasa yang terserempet itu. Namun egonya menepis segalanya. Gengsi kan kalau seorang Amanda harus mengakui perasaannya.