Bagian 04-Siapa Riana?

44 6 0
                                    

Happy Reading
-

Cewek itu tak berhenti menggigit jarinya. Bingung. Amanda bingung bagaimana cara menjelaskan kesalah pahaman tadi

"Mas Raka marah kaya tadi pasti karna dia perduli sama Gue. Karna Gue tetangganya. Ck,pasti dia gamau kalo gue di grebek warga!"

Amanda berjalan kesana kemari. Kenapa Ia jadi gelisah sendiri. Cewek itu berjalan keluar,langit sudah gelap. Matahari sudah tak menampakan dirinya lagi

Ia takut-takut melirik ke arah pintu kamar Raka. Tertutup. Namun hordengnya dibuka. Ah sial,jiwa ingin tahunya meronta-ronta sekarang.

Apa Ia harus berlaku layaknya seorang penguntit? Apa Ia harus mengintip keadaan Raka di dalam sekarang?

Amanda tampak berpikir beberapa saat. Keputusannya sudah matang. Ia akan mengintip Raka lewat jendela kamar laki-laki itu

Jantungnya berdegup lebih cepat sekarang. Keringat mengalir dari dahinya. Ah kenapa semenegangkan ini? Biasanya juga Ia mengintip jendela kamar Raka tanpa beban

Satu langkah lagi perempuan itu tepat di depan jendela Raka. Amanda melihat isi kamar itu. Kosong?

Ia mengerjap

"Astagfirullah!!"

Gadis itu terlonjak kaget dan mundur beberapa langkah saat membuka mata melihat Raka yang sedang menatap datar ke arahnya

Ternyata cowok itu ada di balik pintu sedari tadi

Amanda mengusap dadanya

Raka keluar masih dengan tatapan datar

Amanda jadi salah tingkah sendiri sekarang. Kemana tekad yang sudah bulat tadi? Kenapa Ia jadi mendadak bisu sekarang?

"A-anu Mas?"

Raka diam,tak merespon

Cewek itu menunduk lalu kembali mendongak

"Sa- Aku mau minta maaf"

"Maaf? Buat apa?"

Amanda diam,tak menyangka dengan respon yang Raka berikan. Ia pikir laki-laki itu akan memarahinya

"Buat kejadian tadi,Mas Raka salah paham"

"Oh"

Lagi-lagi Ia tak menyangka dengan respon yang diterimanya

"Masih ada yang mau di omongin? Saya mau pergi"

Hati Amanda mencelos mendengar respon yang Raka berikan. Ini tidak seperti yang Ia harapkan

Kenapa Raka seolah-olah tak perduli dengannya?

Ia menggeleng cepat "Ngga. Ga ada kok. Maaf ya ganggu waktunya" Setelah mengatakan itu,Ia langsung berlari kecil masuk ke dalam kamarnya

Cewek itu menutup pintu dengan gerakan cepat,Tubuh Amanda langsung bersandar dibalik sana

Di tempatnya,Raka masih berdiri. Ia melirik ke arah pintu kamar Amanda lalu melangkah pergi dari sana

Mas RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang