Bagian 20-Katanya sih teman Amanda

30 5 0
                                    

happy reading

---

Amanda hanya diam memperhatikan Mia yang sibuk menjahit kerajinan miliknya. Mia suka sekali membuat karya seni,entah itu untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain

Terkadang Amanda iri melihat keterampilan yang tetangganya itu miliki,selain cantik dan sikapnya yang hangat Mia juga memiliki bakat yang spesial menurut Amanda

"Kamu gamau coba?"

"Ngga deh mba,bisa-bisa malah tanganku yang ke jait hehe"

Mia terkekeh pelan. Selalu saja Amanda berucap seperti itu padahal dirinya belum pernah sekalipun mencoba

"Mba,Aku mau tanya deh"

"Tanya aja. Mba mau jawab kok"

"Ini cerita temen aku sih. Temen Aku tuh ya dia mungkin suka sama orang tapi dia ga berani bilang suka karna sikap cowonya itu bikin dia ngga yakin"

Mia menghentikan aktifitasnya lalu menatap Amanda dengan pandangan tak biasa "Temenmu atau Kamu?"

Amanda membelalakan matanya "E-eh? Apasih! Temenku Mba"

Mia terkekeh lalu kembali melanjutkan karyanya "Iya deh temenmu."

"Kalo menurut Mba sih,ga ada salahnya temenmu itu nanya kepastian dari si cowok itu"

"Tapi cowok itu kelewat ramah sama semua orang Mba!"

"Ya makanya itu harus dipastikan biar ga sama-sama salah paham dong?"

"Ya tapikan gengsi Mba!"

Mia menatap Amanda dengan pandangan curiga "Kok jadi Kamu yang ngegas? Tuhkan bener inimah kisah Kamu kali? Bukan temenmu?"

Amanda menggaruk pelipisnya. Bodoh sekali Ia tak bisa mengontrol dirinya sendiri

"Ngga kok. Ngga ya"

"Kenapa? Kamu ragu ya sama sikapnya Raka?"

"Hah?"

Amanda melongo,bagaimana bisa tebakan Mia tepat sasaran. Mia bukan orang bodoh yang tidak tau menau soal Amanda dan Raka. Diapun yakin bahwa Mereka berdua memiliki perasaan satu sama lain. Bahkan orang yang tak mengenal merekapun juga pasti tau bahwa Raka menyukai Amanda karna perlakuan cowok itu yang tak biasa

"Sampai kapan mau bohongin diri sendiri?"

"Bohongin apasih Mba."

"Mba juga kalau ada di posisi Kamu bakal ngerasain hal yang sama kok. Tapi menurut Mba Kamu punya beberapa hal yang seharusnya buat kamu yakin dan percaya diri. Kamu tau kan Raka sering banget nelponin Kamu kalau Kamu pulang malam?"

"Waktu bulan Agustus kemarin,yang Kamu ada acara di kampus sampai tengah malam aja Raka gak henti-hentinya telponin Kamu kan? Dia sampe marah-marah sendiri di depan sini. Mba yang berusaha nenangin dia supaya ga ngomel terus,Mba pusing kalo denger dia ngomel. Persis kaya ibu-ibu yang ga kebagian sayur"

Amanda dan Mia terkekeh

"Gaboleh gitu Mba,kalo Mas Raka denger bisa-bisa Dia ngambek loh."

Mas RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang