Bagian 10-Masa lalu Raka

37 6 0
                                    

Happy Reading

-

"Terimakasi banyak"

Amanda mengangguk sekilas. Setelahnya Ia langsung menyesap teh miliknya.

"Ga kerasa ya Mas,kita udah satu tahunan tetanggaan"

Cowok itu mengangguk sembari meletakan cangkir teh miliknya. Mereka duduk di kursi depan kamar kos Amanda,menikmati suasana sore hari yang begitu damai

"Iya. Kayanya kalo ada nominasi manusia tersabar,Saya pemenangnya"

Amanda menatap sinis,lalu setelahnya perempuan itu tersenyum menggoda dengan alis yang Ia naik turunkan "Tapi Mas Raka seneng kan bisa punya tetangga selucu Aku?"

Raka menggeleng "Kata siapa Kamu lucu?"

Cewek itu tampak berpikir "Kata Zean!"

"Zean? Bocah ingusan itu?"

Amanda tertawa pelan sambil mengangguk "Ingus-ingusan gitu Dia udah mau kelar skripsi looh"

Raka tampak tak berminat mendengar berita itu "Hm, Saya ga perduli juga sih"

"Mas Raka kan perdulinya sama Mba-mba kemarin. Iya kan?" Niatnya menggoda Raka namun Ia jadi kesal sendiri melihat Raka yang justru tersenyum mengejek kearahnya

"Kalo iya emangnya kenapa?"

Amanda mengalihkan tatapannya berusaha tidak memperdulikan pertanyaan lelaki itu

"Ya,ya ga kenapa-napa. Ga perduli juga kok"

"Cemburu?"

"Cemburu? Ih sorry ya,ngga level"

Raka terkekeh dan kembali meminum tehnya

"Ga cemburu tapi kok mukanya kesel gitu?"

"Apasih! Emang mukanya kaya gini" Belanya dengan mata mendelik

"Gini gimana?"

"Gini ya gini!"

"Ya kan Saya tanya gini nya gimana?"

"Mas Raka!? Apaan sih! berisik! Nyebelin!"

Raka tertawa terbahak-bahak setelah berhasil menggoda perempuan itu "Udah gede kok keselan"

"Idih gidi kik kisilin"

Ia tambah geleng-geleng kepala melihat ekspresi yang dibuat-buat milik Amanda

"Emang Zean ngambil jurusan apa?"

"Katanya ga perduli? Kok malah nanya-nanya?"

"Suka-suka Saya dong" Sahut Raka santai

Sedangkan Amanda mati-matian menahan hasrat ingin memukul laki-laki disampingnya

"Jurusan Akuntansi. Zean keren ya mau aja itung-itungan begitu. Aku sih pusing"

Raka mengangguk membenarkan "Waktu kuliah memang kayanya pusing. Tapi pas udah terjun ke dunia kerja semuanya ga semenyeramkan yang di pikir sih"

Mas RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang