#5

27.6K 1.9K 1
                                    

Jordan's Pov

Kembali mengingat dimana saat aku sedang berbicara dengan beberapa Warrior yang ikut serta menjaga keamanan didunia manusia kini berada di sebuah lorong gedung yang seringkali disebut sekolah oleh manusia.

Setelah menunggu dengan waktu yang cukup lama aku memutuskan untuk menyamar menjadi manusia yang sedang menuntut ilmu disini karena firasat ku kini sama seperti yang dikatakan adikku tempo lalu bahwa aku akan bertemu mate-ku ditempat ini, dunia manusia.

Dan benar saja saat aku dilorong, aku mencium aroma yang sangat memabukan. Terlihat  seorang gadis kini sedang meringis kesakitan sambil memegang perutnya.

"Alpha apakah kita akan terus berada disini? Mengingat waktu manusia bersekolah disini hanya 3 tahun. Dan dari pengalaman ku didunai manusia, ini merupakan tahun akhir bersekolah." kata wakil pemimpin Warrior.

Aku yang tidak mengubris perkataannya bahkan aku lupa dia mengatakan apa selanjutnya.
Kini mataku hanya tertuju pada gadis itu.

Aku melangkah ke arahnya, gadis itu terus menunduk dan meringis kesakitan.

"Mate! Mate!" serigala dalam tubuhku kini melompat kegirangan karna akhirnya kami menemukan mate kami.

"Diamlah Justin." aku mencoba menghentikan mindlink dengan Justin, tetapi serigala itu sedang tidak terkendali bahagianya. Sampai aku tidak bisa memutuskan mindlink secara paksa.

"Mendekat padanya, aku ingin menghirup aroma yang nikmat ini lebih dekat." titah Justin.

Aku tidak menolak karna aku juga menyukai aroma ini, sangat memabukan. Namun mengurungkan niat karena gadis itu sedang tidak terlihat dalam kondisi yang baik.

"Jaga mateku, jangan sakiti dia atau aku akan mengambil alih tubuhmu dalam waktu yang lama."

"Dia juga mateku! Tanpa kau suruh aku juga akan menjaga nya!"
Dan akhirnya aku bisa memutuskan mindlink secara sepihak.

Melihat wajah cantiknya yang kini terlihat pucat pasi, benar-benar menyakitkan. Aku berusaha menahan diriku untuk tidak membuatnya takut.

Karna sebelum berada didunia manusia aku banyak belajar, berprilaku dengan normal layaknya manusia, dan yang kini aku tahu. . . Dirinya bisa menganggap aku akan berbuat jahat jika aku menyentuhnya.

Aku tidak ingin hal itu terjadi.

Membuat takut mate-ku adalah kegagalan bagi diri ku tersendiri. Aku akan menjaga mate-ku dengan segenap jiwa dan raga meskipun nyawaku taruhannya.

Namun pertahananku runtuh, aku tidak tahan melihatnya meringis kesakitan seperti itu. Dan aku memutuskan untuk berlari kearahnya, kemudian mengangkat tubuhnya untuk mengantarnya ke tempat pengobatan.

"Dimana aku dapat mendapatkan obat dan perawatan ditempat ini?! Cepat katakan!" aku memindlink Gamma dan seluruh Warrior yang berada ditempat ini.

"Tempat itu bernama UKS, anda bisa mendapatkan obat disana. Berada dilantai dua diujung lorong mengarah tangga, Alpha."  seorang Gamma yang membalas pesanku.

Meskipun gadis ini terus memberontak, aku tidak akan membiarkan gadis ini kesakitan.

"Lepaskan brengsek!"

Aku menghentikan langkahku. Aku akui perkataannya sangat memilukan hati. Mungkin lebih baik aku melepaskannya, agar dia tidak semakin membenci diriku.

Pagi yang kini terasa baru, dengan mengendarai kendaraan yang manusia ciptakan aku segera pergi menghampiri rumah mate-ku.

Setelah bertemu dengan mate-ku dihari pertama, aku segera mencari tahu tentang dirinya.

Dia adalah Deana Quinzel.

Tenang saja aku tidak akan menghampirinya saat ini karena aku bisa saja dianggap penguntit. Walaupun memang benar.

Aku akan mengikutinya dari belakang, menjaganya sampai dia tiba ditujuan dengan selamat.

Aroma yang dia miliki, membuatku tidak berpikir dengan jernih. Aku ingin sekali mencoba memeluknya mengusap wajahnya bahkan lebih.

Sampai disekolah aku melihatnya turun, kemudian aku menuju parkiran untuk menaruh kendaraan ini.

Saat aku diparkiran aku melihatnya berjalan kearah kelas, mengikuti dari belakang memastikan dia sampai di kelasnya dengan selamat.

"Hey! Kenalin namaku Kirana." tiba-tiba saja seorang wanita mengulurkan tangannha.

Aku terdiam, tidak lupa tersenyum karena itu yang dilakukan manusia yang baik, "Jordan."  Aku mendapatkan ilmu itu dari buku yang ku baca diperpustakaan.

"Jordan temenin aku kekantin yuk!" tiba-tiba saja wanita ini menggandeng tanganku.

Dengan cepat aku melepaskannya.

"Maaf, sibuk." ucapku.

Siapa dia? Aku tidak mengenal siapapun disini selain mereka yang berbangsa werewolf.

Aku pergi berjalan menuju ke kelas ku, dan wanita ini terus mengikutiku.

Sampai dikelas aku duduk disebelah wakil pemimpin Warrior yang sedari tadi menunggu ku, wakil itu bernama Theo.

Dan wanita itu juga duduk dihadapanku.

"Kenapa masih disini?" sedikit risih dengan tatapannya.

Kemudian dia meraih tanganku, "Ini kelas aku juga, Jordan."

Aku tidak percaya, aku melirik si wakil pemimpin Warrior itu.

"Tolong jauhkan wanita ini dariku!" aku segera mindlink-nya yang tidak mengerti maksud dari tatapanku.

yang segera mengerti akhirnya bersuara, "Lepaskan tanganmu Kirana." Theo berusaha menarik paksa tangan wanita itu menjauh dariku.

Tangannya sudah terlepas tapi kini dia berdiri  dan duduk diatas mejaku.

Dengan lancang dia memegang wajahku, bahkan mate-ku belum pernah menyentuhnya. Jika bukan didunia manusia sudah ku habisi dia sekarang juga.

Aku berusaha menahan diri, Theo juga berusaha mengusirnya akan tetapi wanita ini malah semakin menjadi-jadi.

Duduk dipangkuanku sambil memelukku.

Tanganku mengepal keras, jika terus begini emosiku akan tidak terkendali.

"Permisi, ada pesan dari Bu Sarah katanya beliau tidak masuk dan ini tugasnya."

Aroma itu, mate.

"Tulis dipapan tulis aja." kata seseorang yang duduk dibangku depan.

Mataku tidak lepas dari mate-ku, dan kini dia juga menatapku menatapku.

Dan kemudian melengos begitu saja.

"Jordan! singkirkan wanita jalang ini dari pangkuanmu sialan! mate-ku melihat hal yang buruk. oh tidak manusia bodoh! aku akan mengambil alih tubuhmu." Justin memindlink ku.

Astaga aku bahkan lupa tidak menyadari dengan wanita itu yang kini masih berada dipangkuanku.

"Jangan biar aku saja!" aku berusaha tidak membiarkan Justin mengambil alih tubuhku, karna ini masih di dunia manusia. Akan sangat berbahaya.

Dengan cepat aku menghempaskan wanita itu dengan kasar, aku sudah menahan ini sejak tadi.

Menghargainya karna seorang wanita, akan tetapi kelakuannya diluar batas.
Jika saja kelas ini tidak ada orang akan ku koyak tubuh wanita ini.

Melihat mate-ku pergi dari kelas ini, aku segera menyusulnya.

Oh tidak MoonGoddes ku mohon jangan buat dirinya salah paham denganku.

#TBC

The WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang