Dean menerjapkan matanya, ketika sinar matahari menyilaukan matanya. Badan nya terasa sangat lelah, Dean tidak berniat untuk bangun sampai saat ini.
Merenggangkan tubuhnya sebentar. Dan kembali masuk ke dalam selimut dan memeluk Jordan yang masih terlelap. Menyembunyikan wajahnya didalam sana, tempat ternyamannya yang bukan lain dada bidang milik Jordan.
Jordan yang merasakan apa yang Dean lakukan, hanya memeluk Dean dan mengeratkan. Mencium pucuk kepala Dean sambil mengelusnya.
Kini giliran Jordan yang membuka matanya. Memperhatikan Dean yang sedang memejamkan mata disampingnya.
Betapa beruntungnya Jordan memiliki mate secantik Dean. Seulas senyum terukir tanpa sadar ketika dirinya melihat Dean.
"Salam Alpha, saat ini ribuan monster sedang dalam perjalanan untuk menyerbu benteng."
Dan begitulah bagaimana hilangnya senyum yang tadi terukir diwajah Jordan. Mendapat kabar buruk melalui mindlink si Beta.
Ketika si Beta sudah mengabarinya ditengah kondisi seperti ini berarti memang sangat berbahaya. Terlebih seorang Beta yang langsung mengabarinya.
Jordan menghela napasnya dengan panjang. Mengelus rambut panjang Dean yang sedang terlelap.
Melepaskan tangan Dean secara perlahan karena tidak ingin mengganggu tidurnya.
Dengan berat hati Jordan bangkit dan bergegas bersiap mengenakan jubahnya untuk segera pergi ke perbatasan.
Jordan adalah seorang pemimpin yang selalu mementingkan keamanan teritorialnya. Dan Jordan tidak pernah ragu untuk berada di garis depan.
Karena ketika Jordan menjadi seorang pemimpin, seluruh nyawa pengikutnya adalah tanggung jawabnya.
Meskipun Jordan selalu kejam dalam memberi hukuman, dan tidak pernah mentolerir kesalahan namun sikap kepemimpinannya yang membuat Jordan selalu di segani.
Bahkan Jordan terkenal sebagai Alpha yang adil, tidak pernah memandang bulu.
"Sialan monster brengsek! Tidak ada adab!" mindlink Justin.
"Berhenti mengumpat dan cepat kita bereskan monster-monster sialan ini."
Ditengah dirinya sedang bergegas, tidak sengaja berpapasan dengan Jane yang terlihat sangat khawatir.
Jane berlari ke arah Jordan.
"Aku merasakan aura Demon, dan sepertinya ini tidak bisa selesai dengan cepat." Jane menarik napasnya untuk bernapas sejenak, "Aku harus ikut dengan mu untuk menganalisa situasi disana." jelas Jane.
Jordan hanya diam dan memandangnya. Rahangnya mengeras.
"Baiklah, sebaiknya kau disini menemani Deana. Katakan padanya jika aku memiliki urusan ditempat yang jauh." kata Jordan.
Jane mengerutkan dahinya, "Tapi-"
Jordan mengangkat tangannya, "Tidak ada alasan apapun, tugas mu menjaga Deana."
Jane menghela napasnya, "Kembali dengan selamat Kak."
Jordan tersenyum miring, "Kau pikir aku akan mati dengan cepat? Cih, aku saja baru sehari bercinta dengan Deana. Tidak akan kubiarkan Deana hidup tanpa diriku."
Jane membelalakan matanya, "Memang seharusnya aku tidak mengkhawatirkanmu." Lalu pergi meninggalkan Jordan.
Tanpa memedulikan Jane, Jordan melanjutkan tujuannya untuk pergi ke perbatasan.
Akan sedikit memakan waktu. Karena dengan jarak yang tidak dekat, namun Jordan tidak pernah sekalipun memelankan langkahnya.
Jordan membawa prajurit tambahan untuk membantunya.
Bahkan Jordan mengirim elang untuk mengirim pesan ke sahabatnya Zico untuk membantunya, karena Jordan tidak pernah tahu keadaan di perbatasan seperti apa. Untuk berjaga-jaga.
Didalam perjalannya Jordan pikirannya tidak pernah kosong. Berbagai macam strategi yang ia siapkan didalam otaknya.
Dan berbagai macam resiko yang tengah ia pertimbangkan. Keselamatan para warga, dan meminilasirkan korban prajurit yang berjatuhan.
Para prajurit yang dibelakangnya tidak pernah ragu dengan apa yang diputuskan oleh Alphanya. Karena mereka tau, Alphanya akan selalu memaksimalkan hal terbaik yang bisa dilakukan.
Selama masa jabatan Jordan tidak pernah ada musuh yang bisa menerobos atau melewati dinding besar yang membatasi Lightmoon Pack.
Tidak pernah ada warga yang terluka.
Oleh karena itu hal itu pasti akan terjadi lagi kali ini.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wolf
WerewolfJordan Dandelion seorang Alpha yang memimpin Lightmoon Pack. Ribuan tahun lamanya sendiri tanpa kehadiran Mate. Sampai suatu saat, dirinya mulai ingin mencari keberadaan Mate-nya. Sampai suatu ketika Jordan bertemu dengan wanita cantik yang hanya s...