Soobin yang posisinya menjadi di bawah itu kembali mengeluarkan desahannya. Kedua kakinya yang mengangkang itu terangkat untuk melingkupi tubuh Yeonjun yang terus bergerak di atasnya.
Tidak mau malam ini cepat berakhir, Yeonjun memelankan ritme tumbukannya agar permainan mereka menjadi lebih santai.
“Nikmati alurnya, biarkan aku yang bekerja.”
Deru nafas berat dan deep voice itu menyita atensi Soobin. Tatapan keduanya terkunci, dan Soobin merasakan sebelah tangannya yang terbuka kini dirambati tangan Yeonjun hingga jemari mereka bertautan, disusul mata bibir pemuda itu yang mulai menciumi dagu lalu turun menjilati Adam’s apple dengan sensual.
Soobin mendongak dengan senyum penuh nikmatnya, demi apapun juga Yeonjun dan aksinya itu seksi sekali. Tak bisa dipungkiri kalau lelaki di atasnya ini selalu berhasil menciptakan permaian yang panas dan menggairahkan.
“Nggghhh..”
Hentakan pelan namun tepat sasaran itu membuat Soobin gila. Jemari kakinya menekuk, rasa linu mulai menjalari lutut serta pahanya, dan sesaat setelahnya ia mendapat klimaks keduanya.
“Ahhh.. Yes!”
“Ngggrrhhh..” Yeonjun menggeram karena Soobin yang klimaks itu malah mengetatkan lubangnya, dan hal itu tentu saja menimbulkan efek jepitan dan hisapan kuat pada anunya di dalam sana.
“Oh, shit! Kau nikmat sekalihhh..”
Sensasi itu jelas membuat Yeonjun menginginkan hal lebih. Ia mengajak Soobin berciuman dulu, suara kecipak dari dua mulut yang saling mengemut itu membuat suasana panas, libido mereka meledak.
“Fasteeerrhh.. Yeon.. Jjun!” perintah Soobin dengan tersenggal-senggal setelah memutus pagutannya, Yeonjun mengangguk samar lalu mengecup bibir bengkak itu kilat.
Sundulan lembut pada titik nikmatnya itu kini menjadi agak brutal seiring tumbukan yang kian cepat. Soobin mengerang, tubuhnya bergerak seirama dengan hentakan demi hentakan yang Yeonjun berikan. Kedua lengannya mengalungi leher itu dan sesekali akan mencakar pundak untuk melampiaskan segalanya.
Yeonjun tak apa dicakar begitu, dia sudah terbiasa. Tanpa mengurangi ritme tumbukannya, mata runcingnya kini sibuk memandangi Soobin yang pasrah di bawah kuasanya. Cantik sekali, pikirnya. Jadi ingin memiliki seutuhnya.
Oops!
Yeonjun menggeleng pelan, bisa-bisanya ia berpikir begitu. Nanti si Darling tercinta mau ia ke manakan?
“A-ahhh..”
Lamunan Yeonjun ambyar karena suara desahan disusul semburan yang ia rasakan pada perutnya. Ia menunduk dan ternyata itu Soobin yang klimaks lagi. Astaga, lawan mainnya ini sudah tiga kali sementara ia masih awet sampai sekarang.
“Nggghhh.. S-sedikit lagi aku sampai, Bin. T-tahan ya?”
“I-iyahhh..”
Soobin sudah kelelahan sepertinya, maka dari itu Yeonjun kini kembali fokus pada tumbukannya. Saat dirasa sudah di ujung, buru-buru ia mencabut anunya untuk menumpahkan semua cairannya di luar. Sedang waras, biasa.
Keduanya terengah-engah, Yeonjun capek, Soobin apalagi. Tapi meskipun begitu keduanya merasa puas, nafsu mereka terlampiaskan dengan cara yang nikmat namun penuh dosa. Yeonjun berguling ke samping, tangannya meraih tissue basah untuk membersihkan perutnya dari cairan miliknya dan Soobin yang tercampur aduk.
“Yeonjun?”
“Ya? Sebentar, aku belum selesai.”
“Yeonjun, aku mau makan bolu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Oops! || YeonBin [END]
Humor[COMPLETE] [YEONBIN BL AREA 21++] Yeonjun dan Soobin, sepasang makhluk berbatang berstatus kawan karib yang tidak sengaja berbuat anu(?) dan ujung-ujungnya malah ketagihan lalu menikah gara-gara hamil duluan. [WARNING!] Semua cast menggunakan laki-l...