Chapter 16

15.4K 632 72
                                    

Soobin menengok ke belakang dengan malu-malu. Penasaran, ingin melihat se-seksi apa suaminya kalau sedang basah-basah begini.

“Apa lihat-lihat?”

“Oh, tidak. Aku kira kau lenyap diculik wewe gombel. Diam terus habisnya.”

Kemampuan nipunya masih ada ternyata, tapi hal itu tentu tidak berefek kepada Yeonjun yang kini menyeringai mesum sambil menaik-turunkan alisnya jenaka.

“Bilang saja ingin menatap wajah tampan paripurnaku. Susah amat!”

“Pede!”

Karena ketahuan niat aslinya, Soobin kini mulai sibuk lagi menggosok kedua kakinya menggunakan tangan. Yeonjun tersenyum, ia pun mendekat dan ikut menggosok punggung mulus istrinya itu, tak lupa memberikan efek rileks dengan pijatan ringan pada area pundak dan tengkuk.

Ceritanya mereka ini sedang mandi. Saat ciuman mulai panas dan Yeonjun sudah hampir menghempaskannya pada ranjang, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba Soobin malah merengek mau mandi kembang.

Seketika itu pula semuanya menjadi ambyar. Soobin dan aksi mengidamnya itu tak tahu waktu sekali memang. Tapi berhubung Yeonjun adalah suami siaga dan calon ayah yang tidak mau kelak anaknya ngeces, jadinya ia oke-oke saja.

“Sadar tidak? Kita baru pertama kali mandi bersama begini?” tangan Yeonjun mulai nakal, aktivitas pijat pundak itu kini berubah menjadi raba-raba dada.

“Kau benar, selama ini kita hanya bermain di atas ranjang saja. Setelahnya juga kalau mandi pasti masing-masing.”

“Jadi malam ini temanya bukan malam pertama, tapi mandi pertama?”

Soobin tertawa. “Bisa jadi.” sengaja ia menyandarkan tubuhnya pada tubuh Yeonjun lalu mendongak. “Cium.”

Yeonjun meraih jemari lentik yang membelai pipinya itu, menciuminya dulu satu persatu dari jempol sampai kelingking baru setelahnya mencium bibir.

Soobin tersenyum senang keinginannya dikabulkan. Sembari terus melumat, tangan kanannya menekan tengkuk suaminya itu untuk memperdalam ciumannya.

Saling menjepit dan menghisap, keduanya bertukar saliva. Tapi karena bathub-nya kecil lama-lama terasa juga kurang nyamannya. Pergerakan mereka yang ingin menjamah tubuh satu sama lain menjadi kurang leluasa.

“Mau bilas?” tawar Yeonjun setelah melepas pagutannya, Soobin mengangguk tanda setuju.

Jadilah aksi mesum mereka kini pindah lokasi menjadi di bawah guyuran shower. Yeonjun memerangkap istrinya itu pada tembok, mata runcingnya meneliti tubuh polos itu dari atas sampai bawah.

“Wow!”

Ia bersiul-siul nakal sambil menyugar rambutnya ke belakang. Melihat Soobin telanjang di atas kasur sudah biasa, tapi kalau basah-basah di bawah kucuran shower begini jadinya spektakuler.

“Terangsang ya?” paham dengan gelagat suaminya, Soobin menyeringai lalu menarik tubuh itu agar menghimpitnya. “Tuh, kan! Ssshhh.. Terasa sekali kerasnya. A-aahh..”

Meledak sudah nafsunya Yeonjun. Ia kelabakan digoda balik oleh istrinya seperti ini, dan apa-apaan wajah sayu serta sebelah kaki yang sengaja diangkat itu? Soobin benar-benar minta diperkosa.

“Kau tahu?” sang dominan menjulurkan lidahnya untuk menjilat bibir basah itu dengan sensual. “Dari dulu aku selalu gatal ingin membuat kissmark di lehermu, tapi kau milik orang lain.”

Soobin tersenyum kecil. “Sekarang kan aku milikmu.” ia meraih kepala lelakinya itu agar mengusel di ceruk lehernya. “Jadi lakukanlah, buatlah sebanyak dan sejelas mungkin agar mereka tahu aku milikmu.”

Oops! || YeonBin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang