“Untuk yang ke delapan belas kalinya, Darling Hyung! Aku ke sini itu hanya menumpang makan ketoprak!”
“Mengaku saja kau. Keberadaanmu itu mencurigakan, tak biasanya kau berada di sini. Yeonjun yang menyuruhmu kan? Bilang padanya aku sudah bahagia, suruh dia move on!”
Orang sabar juga ada batasnya, Beomgyu terlihat sudah dongkol sekali dan dengan gaya preman pasar ia menyambar gelas es teh manis di depannya, meneguknya hinda tandas, lalu meletakkannya kembali dengan agak keras.
Prak!
Taehyun melongo, bukan karena takjub melihat pacarnya seperti kesurupan maung, tapi karena es teh manis yang barusan disambar itu adalah miliknya. Malah dihabiskan, padahal ia masih mau minum.
Aduh!
“Kau pikir kakakku tidak bahagia, Hyung?” wajah songong dengan senyuman sinis itu terbit. “Rumah punya, mobil ada, istri cantik, adik keren, nikmat mana lagi yang dia dustakan dan buat apa pula dia masih memikirkanmu?!”
Wooyoung sudah mau membuka mulutnya, tapi kalah cepat oleh Beomgyu yang kini menodongkan botol cuka padanya.
“Oh, atau jangan-jangan kau yang gagal move on dari kakakku? Kau menyesal kan karena sekarang dia semakin tampan dan hot setelah menjadi mantanmu?”
Air muka Wooyoung langsung tak terbaca, dan Beomgyu kini sibuk memikirkan reward apa yang ia inginkan dari Yeonjun karena sudah memujinya barusan.
“Halu kau!”
“Kau yang halu, Hyung! Kau bilang kau sudah bahagia, tapi kenapa kau masih saja mengurusi kehidupan kakakku? Hahaha. Penyesalan itu memang selalu di akhir, Hyung. Kalau yang di awal itu namanya pendaftaran.”
“Kau!”
Beomgyu langsung berdiri dan beralih kepada San. “Maaf, Hyung tampan berbaju merah di pojok sana yang sedang makan basreng, ini istrinya bisa tolong dievakuasi? Dia membuatku darah tinggi.”
Malu karena mereka kini menjadi pusat perhatian, Wooyoung memutuskan kembali ke habitat awal dengan wajah terlipat-lipat, sedangkan Beomgyu memesan dua gelas jus jeruk karena kini menjadi gerah.
“Kenapa dia begitu sih?” heran Taehyun, Beomgyu memijat pangkal hidungnya.
“Kena trigger karena melihatku, mungkin? Sepertinya dia masih sangat sakit hati karena kelakuan kakakku.”
“Tapi kan dia juga––”
“Justru itu. Tidak akan ada habisnya kalau membahas huru-hara yang terjadi di antara mereka. Enam-enamnya brengsek semua, yang murni korban itu hanya Jeongin sepertinya?”
“Hmm.. Kau benar. Hubungan mereka berenam itu sebelas dua belas dengan soal aljabar linear.”
“Kenapa memang?”
“Rumit.”
.
.
.
Biasanya, pagi-pagi begini Yeonjun akan berolahraga. Tidak berat, hanya pemanasan ringan seperti yang diajarkan guru olahraganya pas masih sekolah dulu.
Tapi berhubung di luar sedang hujan, olahraga yang biasa ia lakukan di halaman rumah itu kini pindah lokasi menjadi di atas ranjang. Sekarang saja ia sedang senam. Senam jari, tapi. Mana jarinya jari tengah yang sudah terlumur lubricant.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oops! || YeonBin [END]
Humor[COMPLETE] [YEONBIN BL AREA 21++] Yeonjun dan Soobin, sepasang makhluk berbatang berstatus kawan karib yang tidak sengaja berbuat anu(?) dan ujung-ujungnya malah ketagihan lalu menikah gara-gara hamil duluan. [WARNING!] Semua cast menggunakan laki-l...