Pagi-pagi, Soobin yang masih bergelung selimut di atas ranjang itu sudah manyun saja kepada suaminya.
Yeonjun yang duduk di sofa dengan hanya berbalut handuk di pinggang jadi takut. Soalnya manyun istrinya itu manyun seram, bukan manyun uwu.
“Kenapa, Cantik?”
“CANTIK!!! CANTIK!!! AKU TAMPAN, TAHU!!!”
Nah, kan?
Malah merongos dia.
“I-iya kau tampan.” Yeonjun mengalah saja daripada urusannya nanti panjang sepanjang anunya. “Kenapa, hmm? Apakah aku ada salah? Genjotanku semalam kurang memuaskan?”
Soobin bangkit terduduk. “Semalam kau keluar di mana?!” selidiknya gamblang sekaligus galak.
Untung suaminya itu paham. “Keluar di luar kok.”
“Jangan bohong!”
“Serius. Masa iya kau tidak ingat? Kau kan yang punya lubang.”
“Ya tapikan kau yang punya batang! Serius tidak keluar di dalam?”
“Serius, Istriku. Dua ronde kita bermain dan dua kali pula aku menumpahkannya di atas perutmu. Bahkan aku yang membersihkan cairan kita berdua yang tercampur menggunakan tisu basah karena kau keburu tidur.”
Diyakinkan dengan sabar plus nada lemah lembut begitu, Soobin jinak lagi. Syukurlah, berarti Yeonsoo versi 2.0 masih jauh.
“Kau sudah mandi, Suamiku?”
“Sudah, baru saja. Ini rambutku masih basah. Tadinya aku mau mengajakmu mandi bersama tapi tidurmu pulas sekali. Jadi tak tega.”
“Hmm.. Ya, tidurku memang terasa enak sekali. Aku mau mandi dulu kalau begitu.”
Soobin bangkit dan berjalan gontai ke kamar mandi. Yeonjun menatapnya tak berkedip, pantat bulat itu ingin sekali ia uyel-uyel terus ia gigit. Membuat nafsu saja pagi-pagi.
Lima belas menit kemudian acara bersih-bersih itu selesai. Malas pakai baju, Soobin meniru suaminya yang hanya pakai handuk dan dengan pedenya ikut sarapan.
“Di atas ada kolam renang ya?” tanyanya penasaran karena belum sempat berkeliling tempat ini lebih jauh.
“Ya, mau coba lihat ke sana?”
“Mauuu..”
“Yuk!”
Dengan sebongkah roti di tangan, Soobin eksaited mengekori suaminya berkeliling penginapan privat yang mewah ini.
Bangunannya dibuat sedemikian estetik sehingga menghasilkan dua view yang berbeda.
Kamar mereka menghadap langsung ke pantai dengan sinar mentari yang menyorot melalui jendela kaca besar. Sedangkan beranda samping dan halaman belakang dilingkupi pohon rindang sehingga memberikan nuansa seperti sedang berada di tengah hutan.
“Wow!” Soobin berdecak kagum saat kakinya sudah menapaki balkon. “Ternyata di sini lebih rimbun ketimbang saat berada di bawah.” celotehnya riang sambil menggapai dedaunan yang terjangkau oleh tangannya.
Udaranya begitu bersih dan segar. Oksigen yang masuk ke dalam paru-parunya terasa sangat berkualitas. Ini healing yang sesungguhnya.
Yeonjun memeluknya dari belakang. “Kau suka, Sayang?” tanyanya sambil memberikan ciuman kupu-kupu dari leher sampai pundak.
“Suka sekali. Pokoknya nanti kita harus berenang di sana.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Oops! || YeonBin [END]
Humor[COMPLETE] [YEONBIN BL AREA 21++] Yeonjun dan Soobin, sepasang makhluk berbatang berstatus kawan karib yang tidak sengaja berbuat anu(?) dan ujung-ujungnya malah ketagihan lalu menikah gara-gara hamil duluan. [WARNING!] Semua cast menggunakan laki-l...