Chapter 13

15.9K 723 203
                                    

Hari ini Soobin dan Yeonjun pergi ke dokter kandungan, katanya ingin memastikan usia janin itu sudah berapa minggu.

“Tuan Soobin?”

Perawat itu memanggil nama Soobin dan alhasil empat orang itu kini langsung geger. Empat orang? Ya, soalnya Beomgyu dan Taehyun juga ikut dibawa. Soobin tidak mau periksa hanya berdua saja dengan Yeonjun, itu orang tidak meyakinkan masalahnya.

Jadilah empat orang absurd itu kini rame-rame masuk ke dalam. Aneh memang, yang hamil satu orang yang mengantar satu rombongan. Pasien dan para perawat di sana langsung pada suudzon jadinya. Pasti karena kecelakaan, pikir mereka.

Yeonjun komat-kamit seperti dukun, berharap dokter yang memeriksa Soobin wujudnya tua dan burik. Tapi kemudian ia harus berlapang dada karena faktanya dokter itu jauh dari dua kata tersebut.

“Hallo~ Perkenalkan, saya Dokter Hueningkai. Dokter spesialis kandungan yang sudah berlisensi dan bersertifikat di rumah sakit ini.”

Sambil kibas rambut Beomgyu maju satu langkah. “Salam kenal, Dok. Saya Beomgyu.” mulai ganjen dan tak tahu diri, tangan kanannya tersodor mengajak bersalaman.

Yeonjun yang dongkol itu langsung bisik-bisik tetangga kepada Taehyun di sampingnya. “Tae, urus pacarmu. Dia lepas kendali lagi.” lalu ia nyengir malu kepada dokter di depannya ini.

“Hehehe. Maaf ya, Dok. Kalau belum di-ruqyah dia memang begitu.”

“Tidak apa-apa, Tuan––”

“Yeonjun, nama saya Yeonjun.”

“Ah, baiklah. Ngomong-ngomong, Tuan Yeonjun ini wow sekali ya? Istrinya ada tiga, pada rukun semua juga.”

Krik! Krik! Krik! Krik!

“Ini yang hamil juga tiga-tiganya ya?”

Taehyun hanya mampu mengusap dada ratanya disangka pihak bawah, sementara Yeonjun ingin tenggelam di rawa-rawa bersama anakonda saja jadinya.

“Dok, ini adik saya, terus yang itu calon adik ipar saya, dan yang hamil itu ini.”

“O-oh, begitu? Jadi istrinya yang ini ya?”

“Sebenarnya dia teman sa––” kata-kata Yeonjun terpotong karena di bawah sana Beomgyu menginjak kakinya menggunakan tenaga gajah. “A-ah, maksudnya dia ini teman hidup saya. Hehehe.”

Meskipun merasa aneh, tapi Dokter Hueningkai mengangguk saja diiringi senyum secerah mentari paginya yang mengembang. “Baiklah, saya mengerti. Ya sudah, kalau begitu ayo tidur di sana. Biar saya USG.”

Soobin mengangguk. Ia langsung mengekori dokter muda itu, Yeonjun juga ikut mengintil. Beomgyu dan Taehyun memilih duduk saja di kursi yang disediakan, tapi ujung-ujungnya mereka ikut nimbrung juga karena Yeonjun berulah lagi.

“Dok, teman hidup saya kenapa bajunya disingkap-singkap begitu?”

Nah, kan?! Sekarang mereka paham kenapa Soobin tidak mau periksa berdua saja dengan Yeonjun.

“Dokter, astaga! Jangan begitu dong! Soobin, kenapa kau pasrah saja sih?!”

“Hyung, rusuh amat! Lama-lama aku lakban juga mulutmu.”

“Gyu, Soobin perutnya diraba-raba begitu ya aku protes dong! Aku saja belum begitu lagi dengan dia.”

“Aku mau ganti kakak saja bisa tidak sih?”
























































Oops! || YeonBin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang