Chapter 31

6.5K 251 17
                                    

Wooyoung kaget lahir batin, tak menyangka orang yang ia kejar adalah sang mantan yang ternyata semakin tampan.

Tapi ia lebih kaget lagi pas mendengar orang itu menyebutnya dengan panggilan sayang yang dulu biasa mereka gunakan.

“Oops!” Yeonjun yang sadar kekhilafannya refleks menutup mulut, tapi mata runcingnya tetap tak bisa lepas dari sosok yang pernah menjalin kisah kasih dengannya tersebut.

Mantannya ini sudah punya bayi sekarang, begitu pula dirinya, dan tanpa ia tahu Wooyoung pun sedang memikirkan hal serupa.

Tatapan keduanya beralih kepada bayi satu sama lain. Tiba-tiba rasa ngenes muncul dan mereka pun kompak membatin.

Tak mirip aku.

Astaga!

Memang, Yeonsoo itu duplikatnya Soobin sedangkan Youngsan adalah jiplakannya San. Tak ada yang salah dengan hal itu, mereka saja yang pikirannya kurang betul.

Selepas itu datanglah Soobin yang mendorong troli berbarengan dengan San yang menjinjing keranjang belanjaan. Kaget lahir batin season dua pun dimulai.

Krik! Krik! Krik! Krik!

Suasana malah awkward, namun beda halnya sama Yeonsoo yang tersenyum lebar melihat ada bayi tampan di hadapannya.

“Uuw~ Nyaaanyanyahhh..”

Bahasa bayinya mulai muncul disusul dengan aksi kedip-kedip genitnya. Yeonjun dan Soobin syok, ini anaknya kenapa agresif sekali. Tahu saja mana yang bening.

“Yeonsoo, jangan ganjen. Lihat, dia takut jadinya.” ucap Yeonjun menunjuk Youngsan yang kini malah melihat ke belakang sambil memeluk leher Wooyoung erat.

“BWUWUUWUWWAWAWAAAHHH..”

Namun bukannya diam, yang ada Yeonsoo malah berceloteh semakin berisik gara-gara tidak dinotis. Cucu orang kaya ini ada-ada saja memang.

Ya ampun!

“Bayi kalian lucu sekali.” basa-basi San pada akhirnya.

Soobin tersenyum seadanya. “Terima kasih. Anak kalian juga tampan dan sangat menggemaskan.” pujinya.

“Ini. Tadi terjatuh di sana.” Wooyoung menyodorkan sepatu imut di tangannya dengan ekspresi datar.

Yeonjun menerimanya tak kalah lempeng. “Terima kasih.”

Tanpa berlama-lama lagi San langsung pamit membawa Wooyoung pergi guna mengakhiri situasi aneh ini. Yeonjun dan Soobin juga kembali pada aktivitas belanja mereka.

“Sudah semua?”

“Eumm.. Sepertinya aku belum membeli biskuit bayinya Yeonsoo.”

“Ya sudah, sana ambil.”

Deg!

Soobin membeku mendengar intonasi dingin itu. Kenapa Yeonjun jadi ikut-ikutan judes padanya?





































.

.

.

Soobin berjalan menuju parkiran dengan sekantong besar belanjaan di tangannya, sementara Yeonjun berada radius dua meter di depannya.

Tak jelas asal-usulnya kenapa mereka malah social distancing seperti ini. Padahal sebelumnya selalu bergandengan tangan seperti orang mau menyebrang zebra cross dengan so sweet.

Oops! || YeonBin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang