Chapter 23

11.4K 459 133
                                    

Semenjak usia kandungan Soobin memasuki bulan kesembilan, Yeonjun tak pernah membiarkannya sendirian.

Kalau ia bekerja, Soobin akan ia bawa ke rumah Jungkook atau ke rumah Seokjin untuk dititipkan dan akan dijemput lagi sepulang dari kantor.

“Hari ini mau di rumah siapa?”

Yeonjun dengan setelan kemeja yang lengannya digulung sampai siku itu menyerahkan segelas susu hamil kepada Soobin yang anteng mengunyah sarapannya.

Soobin menerimanya sambil mesem-mesem, suaminya itu semakin ke sini semakin hot saja. Andai tidak sedang hamil besar, pasti ia akan mengajak indehoy dulu dua ronde di dapur.

“Mau di rumah Mamah Seokjin, aku mau minta diajarkan membuat kue kering.”

“Jangan terlalu capek, Bin.”

“Aku hanya mau membuat kue, Yeonjun. Bukan mau senam erobik.”



































































.

.

.

“Jungkook, kenapa pagi-pagi begini kau ada di rumahku?!”

Seokjin yang datang dari dapur dengan satu teko jus jeruk itu kaget melihat besan tercinta sudah duduk manis di kursi meja makan, ikut sarapan bersama Namjoon.

Tidak ketahuan datangnya itu orang, makanya Seokjin agak horor juga.

“Aku diajak Soobin, Hyung. Katanya kalian mau belajar membuat kue nastar. Aku juga mau ikut.”

“Ikut belajar?”

“Ikut icip-icip.”

Astaga!

Tak lama datanglah Soobin yang digandeng Yeonjun. Jalannya pelan sekali, mulutnya sesekali akan meringis kecil karena bayi di dalam perutnya itu terus saja menendang kuat dari tadi. Sedang main bola sepertinya.

“Nak, kau tak apa?” Namjoon khawatir, begitupun yang lainnya.

Soobin menggeleng, ia dan Yeonjun cium tangan kepada ketiga orangtuanya itu lalu ikut mendudukkan diri di sana.

Seokjin beringsut mendekat. “Soobin, apa yang kau rasakan sekarang, hmm? Kau pucat sekali, Nak.”

“Hiks..” tiba-tiba Soobin menangis, cengkramannya pada tangan Yeonjun dan tangan ibunya itu menguat.

“MULESSS!!! HIKSS.. SAKITTTT!!!”

Satu rumah menjadi geger. Mereka paham mulesnya Soobin itu bukan mules mau buang hajat, tapi mules mau melahirkan cucu orang kaya.

Ya ampun!

“ASTAGA, INI BAGAIMANAAAAAA?!!! ISTRIKU MAU LAHIRAN, ANAKKU MAU KELUAAARRR!!!”

Yeonjun yang seumur-umur baru berhadapan dengan situasi seperti ini panik minta ampun. Tapi beruntung juga Soobin mengalami kontraksi saat sedang banyak orang begini, jadinya banyak yang menenangkannya.

“Yeonjun, diam. Santai saja. Tidak apa-apa, orang mau melahirkan memang begini. Sekarang berikan kunci mobilmu kepada Mamah, kau jangan menyetir, kau rusuh.”

Yeonjun menurut, ia langsung menyerahkannya kepada Jungkook dan sedetik kemudian ibunya yang maco itu langsung menggendong Soobin dengan entengnya lalu membawanya keluar.

“Seokjin Hyung, kau saja yang menyetir. Ayo!”

Seokjin mengangguk. “Oke. Yeonjun, kau ambil beberapa selimut di kamarnya Soobin. Sama tas tentengan yang warnanya pink itu di dalam lemari, itu isinya perlengkapan melahirkan, sudah Mamah siapkan semuanya. Ayo, Nak, jangan panik.”

Oops! || YeonBin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang