“Nggghhh..”
Dengan mata yang masih terpejam, Soobin berusaha mengancingkan kembali piyama warna ungu terongnya.
“Ssshhh.. Kau ini kebiasaan sekali sih? Kan aku sudah bilang kalau sehabis menyusu itu piyamaku kancingkan lagi. Aku kedinginan ih!”
Sekarang dia malah mengomel dalam tidurnya. Merasa tak kunjung ada yang menanggapi, tangannya meraba sisi sebelah tempat tidurnya. Terasa dingin sedingin sikap mantan. Yeonjun tidak ada. Pantas saja.
“Ck! Ke mana dia? Dari tadi aku mengoceh sendiri rupanya.”
Sambil menguap lebar selebar ibukota, Soobin beranjak menyibak gorden tapi kemudian ia tercengang karena langit masih gelap. Matanya bergulir melirik jam dinding.
“Baru jam setengah lima subuh? Dia ke mana sih?”
Ibu satu anak itu langsung mencari suami tercinta ke segala titik. Kamar mandi, kamar sebelah, ruang tengah, garasi, semak belukar, tapi tidak ada.
“Yeonjun? Ih, ke mana sih?!”
Jadinya malah uring-uringan. Maklum saja, Soobin itu hampa tanpa Yeonjun. Tapi kemudian ia ingat satu fakta sehingga tepukan pelan mendarat di jidat mulusnya.
“Ya Tuhan, bisa-bisanya aku lupa. Pantas saja tidak ada, suamiku kan malam ini kebagian jadwal meronda.”
Astaga!
“Belum pulang mungkin ya? Hmm.. Ya sudahlah.”
Mengedikkan bahunya cuek, Soobin melenggang menuju dapur untuk mengambil segelas air. Namun siapa sangka orang yang ia cari ternyata sedang duduk jongkok di dekat mesin cuci.
Gusrek! Gusrek! Gusrek!
Yeonjun, suami keren abad ini itu rupanya tengah melakukan aktivitas mulia yang disebut mencuci.
Bersenjatakan papan penggilasan serta sebuah sikat di tangan, ia tekun mengucek pakaian sampai otot punggung serta bisep trisepnya keluar semua.
“Aku kira kau belum pulang?”
Yeonjun mendongak. “Oh? Sudah dari tadi. Kenapa terbangun? Gara-gara tidak ada yang peluk-peluk ya?”
Dengusan pelan diberikan Soobin, tapi tetap saja ujung-ujungnya malah blushing. Ia mendekat dan nemplok di atas punggung polos itu seperti tokek. Yeonjun yang tidak siaga hampir saja nyusruk karenanya.
“Gunanya mesin cuci di sana itu apa ya kalau kau mencuci masih manual begini?”
“Mesin cuci sedang mengguwer sprei, selimut, dan baju-baju kita. Sementara yang aku kucek ini pakaiannya Yeonsoo semua.”
Mendengar hal tersebut Soobin malah tambah blushing. Yeonjun ternyata sedang mengucek baju-baju imut putranya, dan menurutnya itu sangatlah seksi. Prianya ini benar-benar hot papa.
Jadi tambah sayang.
.
.
.
Jam tujuh pagi, Yeonjun bersama Yeonsoo di gendongannya itu jalan-jalan di halaman rumahnya menikmati sinar mentari yang baik untuk kesehatan.
“Anak Papah pagi-pagi gaya amat! Kaos kakinya ada kelincinya begini. Aduuuh.. Lucuuu.. Uwuwuwuwuwuwu..”
Bayi bulat yang hari ini didandani serba pink itu memekik kegirangan karena perut gendutnya dibombardir oleh ciuman ayah tersayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oops! || YeonBin [END]
Humor[COMPLETE] [YEONBIN BL AREA 21++] Yeonjun dan Soobin, sepasang makhluk berbatang berstatus kawan karib yang tidak sengaja berbuat anu(?) dan ujung-ujungnya malah ketagihan lalu menikah gara-gara hamil duluan. [WARNING!] Semua cast menggunakan laki-l...