→Happy reading←02- Sahabat kecilnya
Dinda berjalan menyusuri koridor sekolah barunya, sesekali ia menggerutu kesal karna sendari tadi tidak menemukan ruangan kepala sekolah.
"Hadeh dimana sih kaga ketemu ketemu," gerutunya sambil berjalan.
Tanpa ia sadari tali sepatu nya lepas dan tidak sengaja diinjak seseorang.
Bruk!
Dinda tersungkur kebawah. "aw jalan pake mata dong,"
"Ck, makanya tali sepatu diiket," balas laki laki yang menabraknya tanpa ada niatan untuk membantu Dinda berdiri.
"Anjir kaga ada sifat tolong menolongnya tuh bocah."
"Siapa sih tu orang songong banget," Dinda menatap punggung laki laki itu sinis.
Elang menatap Dinda iba. "rel lo kaga kasian anak orang ga lo bantu berdiri, padahal cantik lho," Elang bingung dengan sifat sahabatnya itu yang dinginnya melebihi es Kutub Utara.
"Iya anjir cantik banget, eh tapi kok gue kaga pernah liat ya," timpal Satria yang masih menatap Dinda yang kesusahan berdiri.
"Murid baru mungkin."
Satria tersenyum aneh. "Aduh kayaknya dia calon pacar gue deh."
Cletak!
"Cih mana mau dia sama lo yang belum selesai sama masa lalunya," ucap Elang membuat Satria menunduk sedih.
"Kaya gue lah anti dengan masa lalu lopyu dengan masa depan."
"Masa depan lo suram tetep lopyu lo?" Satria berdecih pelan mendengar perkataan sahabatnya.
Elang menyentil bibir Satria lumayan keras, membuat sang empu meringis kesakitan.
"Jangan sekate kate ya lo kalau ngomong, gini gini calon cebong gue udah siap lomba lari," Ujar Elang Abdsurd.
"Kaga ada hubungannya!"
Farel yang sangat malas harus mendengarkan perdebatan haqiqi antara Satria dan juga Elang, pun memilih pergi diikuti Brian disampingnya.
"Ada lah apa lo kalah saing ya? Karna cebong lo belum siap?"
Satria mendelik tak terima, merasa calon calon anaknya sudah di hina oleh Elang. "heh! Cebong gue udah siap cuman belom ada yang mau nampung" balasnya jengkel.
"Ada lah."
"Siapa?" tanya Satria lirih.
Elang tersenyum smirk tapi menurut Satria seperti orang gila. "tante girang."
"Your head!" sewot Satria lalu segera menyusul Farel dan Brian yang menurutnya paling waras.
"Hadeh ditinggal lagi ditinggal lagi," guman Elang dramatis.
Siswi yang tak sengaja mendengar gumaman Elang pun terkikik geli. "makanya goodlooking biar gak ditinggal."
"Gak usah nyindir kita gak kenal" Kesal Elang.
"Gak kenal kok kesindir" siswi itu menutup bibirnya.
°°🐨°°
Dinda bersenandung kecil sembari mencari ruangan kepala sekolah yang tadi sudah ditunjukkan oleh selah satu siswi.
Ia mengembangkan senyumnya saat sudah menemukan ruangan yang sendari tadi ia cari cari.
Tok tok
KAMU SEDANG MEMBACA
APA DI JODOHHIN? {Latest}
Teen FictionSEBAGIAN PART DIPRIVAT KARNA ADA PERUBAHAN PART! ••• FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! ••• "Ekhemm kita langsung ke intinya aja yah" Tegas Ryan menatap semuanya secara bergantian. "Ehh apanih inti apa maksudnya, kok perasaan gue kaga enak yaa?" Batin Dinda...