38- Apartemen Gviel?

4K 376 34
                                    

Jangan lupa vote
Happy reading everyone

38- Apartemen Gviel?

"GISELLE!!"

"TOLONG INI GUE DIMANA!!"

Dua orang di depan Dinda tertawa sinis melihat Dinda ketakutan. "Hai Dinda ketemu lagi, udah bunting aja lo sekarang."

"Lo bukannya?"

"Iya gue Devan musuh suami lo dan Giselle pacar gue," ucap Devan.

"Terus apa hubungannya sama gue? Kenapa gue yang dikurung di sini?" tanya Dinda heran.

"Ya karena lo istrinya Farel," sahut Giselle sembari berjalan mendekati Dinda.

"And also because you used to take Gviel away from me," bisik Giselle.

Mata Dinda memanas mendengarnya. "itu kan dulu!"

"I don't care."

"Ayo sayang kita ke atas katanya kamu mau?" ajak Giselle mengedipkan sebelah matanya genit.

"Tunggu babe, sepertinya perutnya harus kita ikat juga," kata Devan tersenyum jahat.

"ANJING JANGAN KENCENG KENCENG SAKIT."

Tanpa memperdulikan teriakan Dinda keduanya malah langsung pergi ke kamar sebelah, ya kalian tau lah mau ngapain.

Dinda menatap jijik sepasang kekasih di depannya. "Shh huek menjijikkan," lirihnya.

"Kaya pernah liat nih ruangan tapi kapan ya?"

"Anjir! Ini kan apartemennya Gviel yang dibakar Giselle dulu," ucap Dinda.

🐨🐨🐨

"Ini bener tempatnya di sini?" tanya Farel.

"Seinget gue sih bener kak," jawab Alena yakin.

Elang memutar bola matanya malas. "tapi lo lihat deh, masa iya si Giselle Giselle itu ngurung Dinda di apartemen gosong?"

"Nih apartemen gosong ya karena Giselle kak! Dia yang bakar semua apartemen bokapnya," ucap Alena menjelaskan.

"Udah stop, mending langsung masuk aja, kita berpencar," kata Nara.

Farel Nara Elang Alena Brian melewati tangga depan yang lainnya ada yang lewat belakang dan juga sisi kanan dan kiri.

"Di lantai berapa?" tanya Brian.

"Empat kayaknya sih."

Ke limanya berjalan menaiki tangga karena di sini sudah dipastikan liftnya rusak jadi naik tangga saja.

Hingga sampainya mereka di lantai empat, Farel terlihat ragu dengan apa yang dikatakan Alena.

"Buset bisa mati gue kalau baliknya juga pake tangga," keluh Alena menjatuhkan tubuhnya di lantai.

"Dari pada pake lift, yang ada lo hidup sampe nenek-nenek di lift Al," sahut Elang tertawa.

"Udah Al bangun kita harus cepet takut ketahuan," desak Nara menarik tubuh Alena.

Farel mencoba membuka pintu apartemen yang katanya punya Gviel dulu.

"Gak dikunci," semua bernafas lega mendengarnya karena tak usah mencongkel atau mendobrak.

"Buset dari luar aja kaya apartemen angker dalemnya beuhhh," ucap Elang terperangah.

"GISELLE LEPASIN GUE!"

"Suaranya kayak di gudang," kata Brian.

Farel mengangguk lalu ia menoleh ke arah Alena dan juga Nara. "kalian tau gudangnya disebelah mana?"

"Kalau gak salah ya kak sebelah sini deh."

Semuanya mengikuti arah jalan Alena karena hanya Alena dan Nara yang tau dimana persis ruangan ruangan apartemen Gviel, karena dulu merek mengantar Dinda pacaran.

Saat melewati satu kamar mereka mendengar suara yang tidak seharusnya mereka dengar.

"Sialan si Giselle lagi bercocok tanam," lirih Elang.

"GISELLE LEPASIN GUE WOI!"

"SAKIT ARGH."

"Ayo cepet ikutin gue, kasian Dinda kesakitan," ucap Alena sembari berjalan cepat.

Nara menghentikan langkahnya. "kayaknya bukan di gudang deh."

"Tapi di sini," sambungnya.

"SIAPA PUN TOLONG GUE!" teriak orang dari dalam.

"Suara Dinda," lirih Farel.

Tanpa pikir panjang Farel langsung membuka pintu kamar itu yang ternyata tidak dikunci.

"Sayang?" Farel menghampiri Dinda yang kesakitan karena perutnya diikat kencang sama Devan.

"Sakit rel, perut aku sakit."

Nara dan Alena membantu membukakan tali yang ada di tubuh Dinda, semuanya ditali sama Devan kaki tangan perut.

Farel melihat banyak memas ditubuh Dinda akibat ditali begitu kuat. "keterlaluan!"

Farel segera menggendong tubuh mungil istrinya dan berjalan keluar tapi saat hendak keluar apartemen mereka dihadang oleh anak buah Devan.

"Gue tau lo pasti ke sini Farel," seru seseorang di belakang mereka.

"Aduh kasian banget babe, istrinya udah tepar tuh," ucap Giselle tertawa.

"MAU LO APA SIH GISELLE!" gertak Nara kepada Giselle.

"Lo tanya mau gue? Mau gue ya saudara lo—" Giselle memperagakan orang mati.

Nara naik pitam melihatnya, ia ingin menjambak rambut Giselle tapi ditahan sama Brian.

"Apa sih! Gue mau jambak sama mau cabik cabik mulut dia anying!"

"Eh pacarnya Giselle asal lo tau aja ya dia bantu lo ngurung si Dinda bukan karena mau bantu lo biar dendam lo tercapai, tapi ada maksud lain iya gak Giselle?" tanya Alena memancing emosi Devan.

"MAKSUD LO APA AL!"

Alena menutup mulutnya dengan tangannya. "omo! Oh iya ya lo kan punya dendam ke Dinda juga sel karena Gviel dulu milih Dinda dari pada lo."

"Terus kalau gak salah juga ya gue tuh masih inget kalau ini apartemen milik Gviel yang lo bakar dulu kan?"

🐨🐨🐨

Up nih up

Kenapa author malas up? Karena..... Rahasia

Yang penting author udah up ya jangan ditagih terus

Jangan lupa spam komen biar hp author ngeleg awkawk

Dadah

See you next part 🖐️

13.20

Rabu, 12 Juli 2023

APA DI JODOHHIN? {Latest}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang