Jangan lupa vote
35- Sepupu Brian
Nara menatap jengah kedua pasutri di depannya, masih pagi loh ini sudah bucin bae.
"Ekhem masih pagi woi ini," sindir Nara menatap langit langit ruangan.
"Nyesel gue nginep disini."
"Yeu sirik aja lo," sakras Dinda kembali menyuapi Farel.
"Paan sih jamet," kata Nara sewot.
Dinda menganga tak percaya mendengar penuturan Nara. "gak salah lo?" tanyanya.
"Au ah fusing, ini juga Brian lama banget jemputnya."
Dinda mengerlingkan matanya menggoda saudaranya. "bau bau kasmari nih."
"Kasmari itu apa?" tanya Farel polos.
"Kasmaran sayang astagfirullah punya suami kudet banget," balasnya.
"Bukan Farel yang kudet emang lo nya aja yang jamet," ujar Nara tertawa.
"Gue mah jamet jedag jedug, emang lo jamet facebook."
Nara sontak menggebrak meja makan minimalis modern itu. "heh! gue download facebook itu buat ngevote ngevote ya!"
Drett
"Diem lo!" sentak Nara lalu mengangkat panggilan telefon dari Brian.
"Halo? Oh iya gue ke depan sekarang, gak usah masuk banyak syaiton soalnya."
"Lo kali jin musrik," celetuk Dinda.
"Dih bodo amat, bye gue mau berangkat dulu bye," Nara melambaikan tangannya lalu berjalan kearah lift rumah kedua suami istri yang sedang makan itu.
Dinda menatap punggung Nara yang semakin menjauh heran. "ada apa gerangan ya sayang, kok Nara mau berangkat sama Brian?"
"Gak tau juga."
"Eh katanya kak Reyhan sepupunya kak Brian udah pulang ya?" tanya Dinda antusias.
"Kamu tau Reyhan dari siapa?" tanya Farel balik.
"Dari Nar––SI ANJIR."
🐨🐨🐨
"Eh katanya sepupu lo udah pulang ya?""Apa?" tanya Brian sedikit berteriak karena tidak mendengar pertanyaan Nara.
"SEPUPU LO UDAH PULANG?"
"SIAPA?"
"REYHAN" teriak Nara.
"Oh."
"BENERAN APA ENGGAK?"
"Iya," balas Brian.
Nara senyum senyum sendiri, membayangkan saat dirinya bertemu kembali dengan Reyhan dan Reyhan memeluknya arghh.
KAMU SEDANG MEMBACA
APA DI JODOHHIN? {Latest}
Teen FictionSEBAGIAN PART DIPRIVAT KARNA ADA PERUBAHAN PART! ••• FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! ••• "Ekhemm kita langsung ke intinya aja yah" Tegas Ryan menatap semuanya secara bergantian. "Ehh apanih inti apa maksudnya, kok perasaan gue kaga enak yaa?" Batin Dinda...