Kemarin gak up hehe
Sorry..
Udah sepi banget gak ada motif soalnya
Jadi bingung tadi udah up apa belum
Yang masih baca siapa?
Komen!
Kalau gak ada berarti author gak up
→Happy reading←
18- Zeline
Nara menepuk nepuk pipi Alena agar bangun dari pingsannya.
"Seharusnya yang pingsan gue" Lirih Farel tak terdengar.
Mila tersenyum gembira saat tak sengaja menemukan ide konyol "Bentar"
"Ck, Al bangun anjir!"
"Kok bisa sampe pingsan sih?" Tanya Elang heran.
"Alena lebay, padahal dia juga sering nonton drakor yang kebanyakan ada adegan kis dibibir pula. Lah ini cuman di pipi sampe pingsan" Jelas Dinda bersedekap dada.
"Minggir kak!" Pekik Mila membawa semangkok bakso yang baru jadi.
Elang menelan ludahnya sendiri "Enak tuh"
"Sama pesen sendiri" Mila menyendokan kuah bakso ke arah bibir Alena yang masih tertutup rapat.
Dilihat bibir Alena bergerak menelen kuah bakso "KOK BISA?!" Kaget semuanya.
"Egh enak" Guman Alena mengerjakan matanya.
"Lagi dong"
Semuanya mendengus kesal lalu meninggalkan Alena sendirian, kecuali Elang.
"Lah? Kok gue ditinggal"
"Lebay" Desis Elang.
Alena membelalakkan matanya kaget "Maksud lo apa?"
"Zeline" Ucap Elang tak sadar.
"Gue Alena bangsat bukan Zeline! Gamon lo ya?"
Elang menggeleng cepat, tangannya terangkat untuk menujuk seorang perempuan yang sedang berjalan jalan sendirian.
"Kenapa?" Tanya Alena tak paham.
"Ikut gue" Elang menarik tangan Alena untuk mengikutinya.
"Sakit woi!"
Elang memberhentikan langkahnya tepat didepan perempuan yang tadi ia panggil sedang sebutan Zeline "Zeline kan?"
Perempuan yang dipanggil Zeline mendongakkan kepalanya "Kak Elang? Kok ada disini?"
"Liburan, lo ngapain disini?"
Zeline tersenyum tipis "Kakak lupa kalau aku udah pindah?"
"Ahahaha iya sorry gue lupa" Balas Elang.
"Ini pacar kakak? Cantik banget" Celetuk Zeline membuat Alena tersipu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
APA DI JODOHHIN? {Latest}
Teen FictionSEBAGIAN PART DIPRIVAT KARNA ADA PERUBAHAN PART! ••• FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! ••• "Ekhemm kita langsung ke intinya aja yah" Tegas Ryan menatap semuanya secara bergantian. "Ehh apanih inti apa maksudnya, kok perasaan gue kaga enak yaa?" Batin Dinda...