Annyeong hayeso....
Apa kabar?Masih ada yang nungguin cerita apa dijodohin?
Kalau ada komen dong yang banyak
Biar author tau
→Happy reading←
30- Rich onty
Farel mematikan panggilan telfonnnya, tangannya bergerak mengelus pucuk kepala Dinda yang sedang tidur.
"Sayang"
"Eghh apaan sih" Lirih Dinda merubah posisi tidurnya membelakangi Farel.
"Aku mau pergi dulu ada urusan"
Dinda yang mendengar ucapan sang suami seketika langsung melek "Ih! Ntar aku sama siapa?!"
"Kamu bisa telfon Nara sama Alena, aku tungguin sampe mereka dateng" Balas Farel lembut.
"Bener ya?" Farel mengangguk setuju.
Dinda mengambil hp yang ia taruh di samping kasur berniat menelfon Nara dan juga Alena.
"Hallo!"
"Ck, apaan sih bangsat! Gue lagi tidur ini"
Dinda memutar bola matanya malas, memang perawan malas "Kesini cepetan! Sama Alena!"
"Ngap–"
Tut
"Udah?"
Dinda melirik sinis "Ya belum lah!" Bantahnya.
"Galak amat"
"Aku marah sama kamu!" Dinda bersedekap dada.
"Lah? Emang aku salah apa sayang?"
Dinda mengerucutkan bibirnya kesal "Kamu mau ninggalin aku"
"Sebentar doang, tadi aku ditelfon Brian" Jelas Farel mengelus pipi Dinda lembut.
"Yaudah aku marah sama kak Brian! Sepokoknya kak Brian harus bawain aku martabak manis!" Tandas Dinda.
Farel menghela nafasnya panjang "Iya ntar aku beliin"
"Gak mau! Maunya kak Brian yang beliin terus dianterin kesini titik!"
"Iya sayang ntar aku bilangin ke Brian suruh mampir kesini" Jawab Farel pasrah.
"Gitu dong! Sana mandi bau" Suruh Dinda mendorong tubuh Farel ke arah kamar mandi.
Farel membalikkan badannya "Morning kiss nya belum"
Cup
Huek
"Ih kamu belum sikat gigi" Bantah Dinda menghentak hentakkan kakinya.
🐨🐨🐨
"Dadah sayang, jangan lupa ya!" Dinda melambaikan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
APA DI JODOHHIN? {Latest}
Teen FictionSEBAGIAN PART DIPRIVAT KARNA ADA PERUBAHAN PART! ••• FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! ••• "Ekhemm kita langsung ke intinya aja yah" Tegas Ryan menatap semuanya secara bergantian. "Ehh apanih inti apa maksudnya, kok perasaan gue kaga enak yaa?" Batin Dinda...