24•Pilihan yang Sulit

548 39 17
                                    

Semalem Update dan Pagi ini Update lagi. Yey, seneng nggak!?

Happy Reading👶

***

"Lo ngapain disini!?" tanya seseorang dengan suara tajam dan tinggi.

"J-juna." lirih Aurora, berdiri menghadap Arjuna takut.

Arjuna menarik lengan Aurora ke tempat sepi. Agar tidak menjadi pusat perhatian orang-orang.

Arya menahan tangan Aurora, "Jangan sakitin Ara!"

Bugh!

Arjuna menghantam pipi Arya. "Bukan urusan lo!" ucap nya penuh penekanan.

"Akh ... S--sakit Juna." Aurora meringis karena cekalan Arjuna yang begitu kuat membuat tangan nya merah.

"NGAPAIN LO DISINI SAMA ARYA, HAH!?" tanya Arjuna dengan meninggikan suara nya. Kedua remaja itu sudah menjauh dari kerumunan.

"Gue---"

"GUE KAN UDAH BILANG, GUE GAK SUKA LO DEKET SAMA COWOK LAIN, AURORA!" sela Arjuna.

Aurora tersentak, mata nya berani menatap mata Arjuna yang sudah memerah. "APAAN SIH JUN, KO LO BENTAK GUE!"

"Gue sama Arya cuman Dinner doang. Gak lebih dari itu!"

Arjuna tersenyum miring. "Intinya. Mau apapun alesannya, kalo lo jalan sama cowok lain. Gue gak suka!"

"Bahkan lo gak izin sama gue kan mau keluar malem ini?"

"Emang harus gue selalu izin sama lo? Gue juga punya dunia sendiri. Gue gak suka dikekang!"

"Lo pacar gue Aurora!"

"Yaudah gue mau putus sekarang!" tutur Aurora.

"Apa lo bilang, putus!? Gak semudah itu, Ra."

"Terserah!" pungkas Aurora, meninggalkan Arjuna yang masih setia berdiri ditempat.

Aurora kembali menghampiri Arya, mengajak laki-laki itu agar segera pergi.

"Argh ... Bangsat." umpat Arjuna tak tertahan, menendang pohon besar yang berada di samping nya.

"Cabut." titah Arjuna kepada sahabatnya. Elang, Jojon, Mike, Tata dan Ryan. Iya, Arjuna tak sendiri. Sebenarnya mereka tengah berjalan-jalan mencari angin. Tapi, mata Arjuna berhasil menangkap keberadaan Aurora sedang bersama cowok lain.

Deruman motor sangat menggema di jalanan malam yang terlihat mulai sepi dan gelap. Hanya di terangi oleh lampu jalan dan cahaya Bulan.

Pikiran Arjuna kalut saat ini. Ia mengendarai motor diatas rata-rata, tak peduli dengan satu nyawa yang ia punya akan melayang begitu saja.

"Gue sayang sama lo, Ra!" gumam Arjuna dibalik helm full face, sorot mata tajam menatap ke depan sana.

Para sahabat Arjuna khawatir melihat keadaan cowok itu. Ingin mencegah dan menasehati tapi takut jika Arjuna semakin emosi. Alhasil, mereka membiarkan Arjuna melampiaskan amarahnya.

Ckittt!

Rem mendadak dari motor Arjuna memekikkan telinga. Sepuluh motor sport menghadang jalan Anak Orion yang ingin lewat.

Prok ... Prok ... Prok

"Gimana, masih aman dengan hati?" tanya Bima seraya terkekeh.

ARJUNARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang