39•Penyakit

990 46 11
                                    

Hai, ketemu lagi😛

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA GENGS, SEBAGAI APRESIASI!

Tadinya mau Update semalem, tapi ... Kepala aing nyut-nyutan masuk angin😭

Sakit kepalanya udah sembuh eh sekarang perut yang sakit:(

CUNG DISINI YANG SAKIT PERUT KALO PMS????

Monmaap malah curhat😂yang gak suka SKIP!

Happy Reading👶

Serapuh-rapuh nya hati, ia akan luluh dengan kehadirannya dia kembali.

***

"Gue mau, Ara." ucap Arjuna parau, mata nya masih setia terpejam.

"Ra ... " lirihnya.

"Gue sayang sama lo, Ra."

Sudah terhitung dua jam lama nya Arjuna pingsan dan terus mercau menyebut nama Aurora.

"Gimana ini, bawa ke RS aja?" tanya Jojon semakin khawatir dengan keadaan Arjuna.

"Yang di butuhin cuman, Ara." jawab Mike membenarkan.

"Yaudah coba lo telepon Ara, Jon." titah Elang yang langsung diangguki Jojon.

Jojon berjalan keluar markas untuk menelpon Aurora disana. Satu panggilan tersambung tapi tak kunjung di angkat oleh gadis itu.

Mendesah kecewa, "Ra, Angkat!"

Tepat pada panggilan ke lima akhirnya Aurora mengangkat telepon Jojon.

"Hallo, Ra." panggil Jojon dibalik telepon.

"Kenapa?"

"Lo bisa ke markas sekarang?"

Alis Aurora bertautan, malam-malam begini harus ke markas Orion? Yang benar saja! "Emang ada apa?"

"Juna--"

"Gue gak peduli!" tegas gadis itu memotong ucapan Jojon.

"Tapi Ra, Juna butuh lo sekarang."

Aurora nampak menahan amarah disana, "Gak! Dia gak butuh gue, Gue itu cuman mainan dia." ketusnya.

"Please, Ra. Untuk kali ini, Juna lagi sekarat."

"Nggak! Gue bilang gue gak peduli. Biarin aja dia mati."

Tut.

Sambungan telepon terputus secara sepihak. Jojon kembali masuk kedalam markas dengan raut lesu.

"Gimana?" tanya Elang, berharap Aurora mau kesini.

Jojon menggeleng sebagai jawaban.

***

Aurora dan Arya sedang menatap hamparan bintang diatas langit malam. Kepala Aurora bersandar di bahu tegap Arya, sahabat kecil yang menjadi tunangannya.

"Ra?"

"Hmm?"

"Kenapa gak kamu tolak pertunangan ini?"

Aurora menghembuskan nafasnya pelan, "Aku gak bisa ngebantah permintaan Papa."

"Lagi pula, memang kamu yang ditakdirkan buat aku." ucapnya, menatap lekat manik mata Arya.

Keduanya saling diam dengan sorot mata saling beradu, dapat Aurora lihat jika Arya benar-benar tulus menyayanginya. Sedangkan dirinya? Masih belum bisa memaksakan pergi dari hati Arjuna.

ARJUNARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang