4•Taruhan

1.5K 94 32
                                    

NGENGGG...

NGENGGG...

Suara nyaring yang berasal dari knalpot motor memekik–Kan telinga serta kepulan asap menghiasi jalanan yang cukup ramai oleh remaja yang sedang melakukan balapan liar.

Malam ini adalah malam minggu, jika kebanyakan para remaja menghabiskan waktunya dengan pasangan menikmati waktu bersama, Tapi tidak dengan Arjuna dan para sahabatnya, mereka memilih datang ke arena balap.

"Heh setan, ngapain lo bawa kucing kesini?" tanya Mike, matanya melihat Jojon yang tengah menggendong kucing kesayangannya seperti bayi.

"Suka-suka gue lah, ngapa lo yang sewot!?" Jojon menatap Mike tajam.

Jojon mengusap-usap kepala kucing itu. "Kalo gue tinggal si Jackson di rumah, ntar dia kangen sama Papa–Nya, ya kan Jack?" tanyanya.

Meong...meong...

"Pa-Pa?" ucap mereka yang mendengarnya, tak percaya dengan kelakuan Jojon yang sedikit waras banyak gilanya.

"Sinting lo!" umpat Mike seraya geleng-geleng kepala.

Jojon tak menghiraukan Mike, cowok itu malah asik dengan Jackson, "Ihhh gemes banget si lo, Jack. Pengen gue cekek rasanya."

"Cekek aja, Jon. Sini biar gue bantu cekek." tangan Tata sudah berada di leher Jackson tapi segera ditepis oleh Jojon.

"Sebelum lo cekek Jackson, lo duluan yang gue cekek. Mau!?" sinis Jojon.

"Elah, baperan amat lo dugong." nyali Tata menciut, pasalnya Jojon tak akan pernah main-main dengan ucapannya jika menyangkut dengan kucing kesayangannya.

Jojon menye-menye mendengar ucapan Tata.

Jika kalian tanya Arjuna lagi dimana? Laki-laki itu tengah sibuk mengepulkan asap rokok dari mulut dan hidungnya seraya duduk di motor-Nya.

"Jun, lo gak ada niatan ikut balapan sekarang?" tanya Elang.

"Lagi gak minat."

"Tumben, biasanya gas terus."

"Arjuna Laksana Putra!"

Suara pekikan tajam membuat mereka menoleh dan menadapati Bima yang sedang berjalan ke arah Anggota Orion diikuti dengan Varel dan Sonny.

"Gak usah manggil nama lengkap gue dengan mulut kotor lo, bangsat!" Arjuna bangkit dari duduknya, ia menginjak putung rokok dengan kakinya.

Bima tersenyum miring, "Gue mau tantang lo balapan malam ini."

Arjuna berdecih, "Yakin lo nantang gue?" tanya-Nya meremehkan.

"Udahlah mending lo mundur sebelum kalah terus nangisss!" ejek Jojon tanpa takut.

Varel menatap tajam Jojon, "Diem lo, gak usah ikut campur!"

"Kalo gue menang dapet apa?" Arjuna mendekati Bima dengan menantang.

"50 juta buat lo!"

Arjuna terkekeh menatap Bima, ia sudah biasa ditantang dan berakhir ia selalu menang dan mendapatkan uang itu.

"Tapi kalo lo kalah, lo harus nurutin permintaan gue!" tegas Bima dengan senyum liciknya.

"Gak ada kata kalah dalam kamus gue!" ucap Arjuna seraya menaiki motor-Nya dan menggas menuju arena balapan.

Bima tersenyum kemenangan, ia juga menghampiri motornya dan pergi menyusul Arjuna.

Suara riuh dan heboh menggema di jalanan sepi pengendara ini. Teriakan mendukung nama Arjuna dan Bima terdengar nyaring di indra pendengaran.

ARJUNARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang