42•Melepas

785 39 1
                                    

Haiii👋

UDAH IKUT PO TAKDIR SENJA BELUM? KALO BELUM YUKKKK LANGSUNG SERBU.

Udah berapa minggu gak Update?😭Kek nya berminggu-minggu dehhhhh, maafkeun yaaaa gengs huhu👉👈 sibuk banget ngelamar kerjaa hehe, soalnya gak ada yg mau lamar aing si😛

Masih pada stay dicerita ini gakk?? Apa udah kabur😪
Sekali lagi maaf yaaaaa🙏

Seneng gak ada notif?

Yok langsung gaskeun baca, Happy Reading🐬

Kamu adalah luka yang tak terlihat. Apa maksudnya? Aku tak mengerti.

***

Arjuna mengerjapkan matanya beberapa kali, menyesuaikan cahaya yang ada di dalam ruangan.

"Lo udah sadar?"

Arjuna menoleh lalu tersenyum tipis, "Udah."

"Kenapa bisa pingsan?" tanya Aurora, mata gadis itu berkaca-kaca.

"Bukan pingsan." ucap Arjuna diiringi tawa, tangan nya terangkat untuk menyelipkan rambut Aurora kebelakang telinga.

"Lah, terus tadi apa?" bibir Aurora melengkung kebawah.

"Latihan mati."

Plak

Aurora menggeplak bahu Arjuna. Kesal, kenapa Arjuna berucap seperti itu!

"Jangan ngomong sembarangan!"

Arjuna tersenyum. Kemudian, memejamkan mata dan menghembuskan nafasnya secara perlahan guna menetralisir rasa sakit yang semakin hari semakin menggerogoti tubuhnya.

"Juna ... " lirih Aurora ketika melihat Arjuna merasa kesakitan tapi sebisa mungkin cowok itu terlihat baik-baik saja dengan menampilkan senyumnya.

"Gue gak apa-apa, Ra." Arjuna merubah posisi nya menjadi duduk.

"Sini." titah Arjuna, menyuruh Aurora duduk disampingnya.

Aurora menuruti permintaan Arjuna. Huft, jantungnya berdetak tidak normal saat berdekatan seperti ini.

"Gue boleh tanya?" Aurora menatap dalam manik mata Arjuna.

"Boleh sayang." ucap Arjuna terkekeh.

"Gue serius!" sarkas Aurora, kesal bukan main.

"Iya, apa?"

"Lo sebenernya sakit apa?"

Akhirnya, pertanyaan itu terlontar dari mulut Aurora. Cukup lama Arjuna terdiam, ia harus mengatakan apa? Haruskan ia jujur atau berbohong?

"Jun?" panggil Aurora, melihat Arjuna melamun.

"Gue gak sakit, ko. Gue sehat, masa iya seorang ketua geng Orion lemah dan sakit sih." balas Arjuna, mencubit gemas hidung mungil Aurora.

ARJUNARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang