•Cerita ini diikutsertakan dalam Writing Project Kimbab Publisher.
***
Arjuna Laksana Putra. Siapa yang tak mengenalnya? Pria tampan bak pangeran, ketua Geng motor Orion yang banyak disegani. tatapan tajam dan sangarnya membuat perempuan mundur alon...
Langit tampak gelap malam ini, Arjuna merebahkan tubuhnya dikasur dengan terlentang. Perlahan, ia memejamkan mata seraya menikmati rasa sakit itu yang kembali hadir.
"Sampai kapan gue bisa bertahan?"
"Rasanya ... Gue pengen nyerah."
Jam dinding berdetak kencang di dalam kamar yang sunyi, menunjukan pukul sembilan malam.
Arjuna meraih ponsel di sampingnya, membuka lockscreen yang menampilkan foto cantik Aurora. Senyum manis terpatri dari bibir Arjuna, ia merindukan gadis itu. Walaupun sering kali bertemu di sekolah, tapi itu saja tidak cukup. Ia ingin memeluknya untuk selama-lamanya. Hmm, mungkin itu hal mustahil yang hanya menjadi angan.
"Chat gak ya?" tanya Arjuna pada dirinya sendiri.
Ia melihat WhatsApp Aurora sedang online, kesempatan sekali untuknya mengungkapkan rindu.
"Send!" Arjuna terkikik geli setelah mengirim hal konyol seperti itu. Permen yang ia dapatkan dari Jojon tadi siang.
Ayang❤ Online
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ko gak dibales sih." gerutunya, melihat pesan yang ia kirim tak kunjung ceklis biru.
Arjun mendesah kesal, menutup ponselnya kembali dan melanjutkan hayalan yang ada di benaknya seraya menatap langit-langit kamar.
***
Disisi lain, Aurora baru saja keluar dari kamar mandi. Gadis itu sedang mengeringkan rambut dengan handuk kecil.
Ting!
Perhatiannya teralihkan, ia mengambil ponselnya yang berada di tepi kasur.
"Juna?" dahi Aurora mengkerut, cowok itu mengirimkan foto apa yaa.
Tangannya bergerak menekan chat dari Arjuna. Dan ya, Aurora mengulum senyum.
"Ada-ada aja nih anak." Aurora menjadi gemas sendiri dengan tingkah cowok itu.
