1•Terluka

3K 163 82
                                    

Bugh!

Hantaman keras mengenai pipi dan perut Bima Ardhiwinata, Ketua geng Lionex, hingga laki-laki itu tersungkur menghantam tanah.

"Bangsat!" umpatan itu keluar dari mulut Bima untuk Arjuna, lebih tepatnya Arjuna Laksana Putra, Ketua geng Orion.

Bima bangkit dan kembali melawan Arjuna dengan membabi buta, suara pukulan demi pukulan menggema di jalanan yang nampak sepi karena ulah puluhan anggota geng Orion dan Lionex.

Ya, mereka sedang melakukan tawuran. Geng Orion yang berasal dari SMA Trisakti berjumlah dua puluh tujuh orang dan Geng Lionex yang berasal dari SMA Rajawali berjumlah tiga puluh orang.

Mike Marcello, cowok itu mengunci kedua tangan Sonny, "Ayok Jon, keluarin jurus andalan lo!" perintah Mike.

Jojon mengangguk, "RASAKAN JURUS KEPULAN ASAP MEMATIKAN JOJON!" teriak Jonathan.

Preeeeeettttt.

Kalian tau itu suara apa? Betul Kentut Jojon, laki-laki itu membuang gas beracun-Nya tepat di wajah Sonny, anggota geng Lionex hingga ia langsung jatuh pingsan ditempat.

Jojon tertawa seraya ber-tos ria dengan Mike, "Keren lo, Jon!"

"Jojon gitu loh!" ucapnya bangga seraya membusungkan dadanya ke depan.

Hampir semua anggota geng Lionex terkalahkan. Soal jumlah memang Orion kalah tapi soal kekuatan Orion juaranya.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Pukulan bertubi-tubi Arjuna arahkan kepada Bima hingga ia terbaring lemah ditanah, tangannya memegang perut yang terasa nyeri.

Ia berusaha bangkit dan menatap tajam ke arah Arjuna. "Urusan kita belum selesai."

Arjuna tersenyum sinis, "Gue tunggu."

"CABUT!" perintah Bima kepada anggotanya yang sudah kalah.

"GENG BANCI!" teriak Jojon dengan suara lantangnya.

Lionex pergi dari tempat itu, tapi sebelumnya mereka melayangkan jari tengah kepada Orion, kepulan asap motor berterbangan disana ketika Lionex mulai menggas motornya masing-masing.

"ORION!" teriak Arjuna.

"DATANG, SERANG, MENANG!" teriak seluruh anggota Orion dengan kompaknya.

Itulah slogan Orion, menarik bukan?

***

Arjuna memasuki halaman rumahnya dan memarkirkan motor sport kesayangannya di garasi. Laki-laki itu melepaskan helm yang melekat dikepalanya seraya menghembuskan nafasnya gusar.

Pulang kerumah? Sungguh membuat Arjuna tertekan. Ia yakin, setelah dirinya masuk kedalam sebuah ceramah dan umpatan kasar akan membuat telinga nya merasakan panas.

Langkahnya terhenti ketika sebuah teriakan menggema diruang tamu, "ARJUNA!"

Arjuna memutar bola matanya malas, "Apa?"

Dewa menatap anaknya dari atas hingga bawah, luka diwajahnya tercetak jelas akibat pertarungan tadi. "Bisa gak sehari aja kamu gak cari masalah!?"

"Gak bisa."

Dewa tampak menahan emosinya, "Setiap pulang selalu dalam keadaan luka, habis tawuran lagi?"

Arjuna hanya berdehem.

"Kamu itu disekolahkan untuk belajar, Juna! Bukan untuk tawuran." peringat Dewa dengan suara menggebu-gebu.

"Basi!" umpat Arjuna seraya pergi menuju kamar dan menutup pintunya rapat-rapat.

ARJUNARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang