Suasana begitu suram ditambah lagi langit mendung sejak pagi seolah ikut bersedih atas kematian siswa terbaik tahun ini. Ya! Dia tidak pernah bermasalah bahkan kepribadian nya sangat misterius. Namun kenapa kematian nya sangat tragis? Tentunya menjadi bertanyaan bagi siswa lain nya.
.
Jenazah winwin di semayamkan di kapel asrama karena memang sudah menjadi tanggung jawab sekolah untuk mengurus upacara pemakamannya sampai selesai.Para pelayat datang berduyun-duyun mengenakan pakaian hitam. Diantara mereka, Jung Hyena bersama rekan dari club musik datang bersamaan. Sebelum memasuki kapel, mereka di wajibkan mengisi buku tamu dan diberikan setangkai bunga Mawar untuk menghormati mendiang.
"Terima kasih" ucap Hyena pada sang penerima tamu. Mewakili teman-teman nya. Mereka pun melanjutkan langkahnya.
.
Suasana duka begitu sangat terasa. Di depan sana sudah ada pendeta yang akan memimpin do'a . Juga ada peti mati dimata jenazah winwin tertidur dengan damai."Hikss.." terdengar isak tangis dari arah belakang. Hyena menoleh. Ternyata Taeyong yang tak bisa menahan air matanya bahkan saat mereka berada di depan jenazah.
Pemuda itu bagai tertidur tenang. Wajahnya yang pucat serta kulitnya yang begitu putih tidak menutupi ketampanan nya. Ditambah lagi dengan stelan tuxedo membuatnya terlihat seperti pangeran. Hanya saja dia sudah tak bernyawa.
"Selamat tinggal win" Hyena memberi penghormatan lebih dulu sembari membungkuk. Merasakan aroma nya untuk terakhir kali nya. Ketahuilah sebelum kematian nya, keduanya memiliki hubungan romantis. Tapi sekarang entah kenapa gadis Jung itu terlihat sangat tegar.
Chup~
Mencium bibir nya yang terasa dingin. Hyena masih ingin merasakan nya untuk terakhir.
"Dengan begini lo gak akan ngerasain sakit lagi kan" suara Hyena tepat di telinga nya walau percuma karena mayat gak akan bisa mendengar.
Setelah puas. Hyena beranjak dan memberi ruang pada rekan lain nya untuk melakukan hal yang sama. Yaitu memberi salam penghormatan terakhir pada mendiang..
Usai acara pemakaman yang berlangsung sakral dan juga membuat para pelayat menangis tersedu-sedu. Benar-benar suasana duka yang mendalam. Hyena kembali ke ruang club musik sembari membawa abu sang mendiang."Oy. Kenapa lo bawa abu nya ke ruangan ini? Lo bilang udah rela melepas dia pergi" kata Yuta protes. Gimana pun tetap saja aroma winwin masih berada disini
"Dia tetap anggota klub kita dan gue masih ingin menganggap nya ada" jawab Hyena keukeuh. Yuta mendecih sinis.
"Bilang aja lo gak bisa move on dari dia. Udahlah dasar bucin" Yuta memilih untuk pergi daripada debat. Terkadang dia lupa batasan jika sudah emosi. Bahkan masih suasana duka. Dia sama sekali gak menunjukan rasa sedihnya.
Hyena menaruh kendi abu winwin di bawah tungku api. Kemudian berdo'a untuk nya.
"Padahal pertunjukan di verona sebentar lagi dan gue mengandalkan lo win. Tapi -" suara Hyena terhenti tatkala seorang memegang pundaknya.
"Biar gue yang gantiin winwin" ucap Jaein yakin. Meski selama ini gak menonjol namun dia mampu memainkan musik klasik seperti mendiang.
"Baiklah. Biar gue ajukan sama pihak sekolah" Hyena beranjak kemudian berjalan melewati Jaein.
"Jung.. Lo gak merasa sedih gitu kehilangan winwin?" pertanyaan Jaein diabaikan olehnya. Hyena berlalu keluar ruangan tanpa jawaban pasti. Entah apa yang ada dipikiran sahabat nya ini. Bahkan saat tau kematian winwin pun ekspresi nya biasa aja.
.
Menyusuri sekitar asrama. Hyena berdiri di depan bangunan tak terpakai. Kepalanya mendongak. Sesaat bayangan malam itu terlintas di kepalanya. Sangat jelas."Lo yang menginginkan nya dan sekarang lo rasain gimana kesepian di alam baka" usai berucap. Hyena menyunggingkan senyuman. Melanjutkan langkah nya. Hari ini dia akan pulang ke rumah. Selain sekolah di liburkan juga ia butuh ketenangan dalam pikiran nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody in the dark | 21+
FanfictionKematian seorang siswa kelas 2 sempat menggemparkan satu sekolah asrama 'Weston academy' . Dia yang tergabung dalam tim elite club musik. Tak ada yang mengenal baik dengan nya karena sikapnya yang misterius dan antisosial. Namun suatu waktu, untuk...