24.

14 16 16
                                        

Di iringi oleh alunan lagu beethoven- melody of tears , Hyena membersihkan semua luka dan darah yang membasahi seluruh tubuh nya,  tanpa ada ekspresi namun sesekali Ia tersenyum senang melihat nya terpejam.  

“Kau bebas sekarang,  tak ada lagi yang mencibir mu atau merendahkan mu.  Atau mungkin,  kau yang tidak pernah memberi kesempatan  untuk orang lain agar memuji mu.” setelah semuanya bersih,  Hyena mengubur kain berlumuran darah itu di dalam  lubang rahasia nya.  Ia pun mendorong orang ini ke luar,  menuju taman dalam keadaan tidur.  Ya!  Dia sudah tidur selama nya.  

.

Suasana asrama begitu sepi,  tiba2 saja hujan lebat membasahi bumi hingga membuat orang malas untuk keluar dan lebih enak meringkuk diatas kasur. 
Di Taman  mawar kesayangan nya,  Ia melempar orang itu membiarkan nya basah oleh hujan. 

“Selamat tinggal.” Hyena pun  berlalu dengan tenang karena telah menyelesaikan tugas nya dengan benar.

*** 

Hyena berdiri di depan cermin,  melihat diri nya yang begitu  kuyu seperti tak ada gairah hidup lagi. Entah dimana sosoknya yang selalu semangat dan selalu optimis.  Sejak pertemuan nya dengan orang itu yang telah mengubah warna dunia nya.  Lalu berakhir tragis.  Hyena meraba cermin di depan nya dengan pandangan kosong, kemudian tersenyum hampa.  

“Annyeong~!” 

Orang itu kembali muncul  secara tiba-tiba. Malah sekarang, dia berjalan mendekat dan melingkarkan tangan nya di leher Hyena,  merapatkan  jarak  diantara  keduanya.  Tak ada yang berubah,  bahkan aroma tubuhnya masih berbau permen  karet yang menjadi  cirikhas nya. 

“Seperti  katamu,  Aku akan selalu hidup,  benar?” Ia menolehkan kepalanya tepat saat bersamaan hyena melakukan hal yang sama.  Kedua manik hitam saling bertatapan. 

“Kau mau apa? Bukannya kau telah membuang ku saat itu. Harusnya sekarang kau sudah tenang kan?” dalam bayangan di dalam cermin sosoknya tak terlihat , namun saat ini Dia sedang mencium pipi  Hyena meski tembus pandang.  

“Saat  berada  diatas  angin, Aku sempat berpikir  ulang kalau Aku masih ingin hidup  ,namun  terlambat ketika tubuhku menghantam tanah  dan nyawa ku benar-benar lepas dari raga. Aku menyesal” berkata lirih,  orang itu menundukan kepala nya.  Setetes  air jatuh ke lantai tempat  Hyena berpijak,  tak lama tetesan itu menjadi banyak membentuk sebuah genangan kecil.  Orang itu terisak-isak.  
Hyena meronta kasar,  lalu menatap nya sinis.  Nafas nya tersengal karena menahan emosi. 

“Kalau begitu-!!” Ia menghela nafas.  Kedua mata nya terpejam rapat,  mengingat kembali saat-saat indah bersama nya.  Seperti  mesin waktu yang berputar  sangat cepat,  andai saja malam  itu Hyena dapat meredam emosi nya,  dia tidak akan gelap mata dan membuat orang itu berbeda  alam dengan nya- sekarang.  

“Kalau begitu kenapa kau menyuruh ku untuk membunuh mu?  Huwaaaaaa-” Hyena menjerit histeris  , tubuhnya merosot kelantai.  Tangis yang selama ini di tahan pun pecah sampai ia merasa  dadanya sesak bukan  main. 

.

.
Kau tahu,  kenapa aku menyukai mawar?”

Karena mawar itu mirip dengan mu.”

Terkadang dia terlihat  indah-sangat indah sampai orang lain begitu  ingin  memiliki  nya.  Warna yang merah pekat,  menandakan keberanian dan cinta,  lalu putih pucat,  seperti dia tidak punya hati,  lalu kuning dia selalu memancarkan cahaya nya untuk orang lain.  Lalu hitam-” 

Melody in the dark | 21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang