5.

28 16 3
                                        

Hyena merasa terganggu dengan suara alunan itu lagi yang terdengar  sampai ke kamar nya.  Dia pun  sengaja keluar jendela dan berdiri di balkon untuk menegasi nya.  Tapi,  yang ada suara itu malah menghilang.  Senyap,  seperti malam ini yang  tak ada cahaya bintang ataupun bulan.  Kepala Hyena celingukan ke sekeliling namun yang ada hanya kesunyian. Jelas saja, ini  tengah malam dan mereka pun pasti sudah terlelap dalam mimpi nya. 

“Hey,  meski terdengar  menyeramkan tapi kenapa kau membuat ku penasaran?” entah bicara pada siapa. Yang pasti Hyena ingin sekali menemukan sosok pemain melody  bach -air itu dan langsung mengajak nya untuk bergabung ke dalam club nya. 

.

Sementara itu, Winwin turun dari loteng kamar asrama nya.  Merasa angin malam benar-benar dingin dan menusuk tulang nya.  Lagipula jika ketahuan kepala asrama  seorang siswa jam segini belum masuk ke kamar.  Akan mendapat hukuman esoknya.  Tadinya Winwin berpikir  berada di asrama itu menyenangkan,  bisa memiliki banyak teman,  tapi perasaan nya semakin terbang jauh untuk hal itu.  Winwin ingin sekali cepat-cepat lulus dan bekerja.  Hingga ia bebas  menentukan hidup  nya. 

*** 

Sinar matahari  yang cukup terik memasuki celah -celah kamar nya membuat sang empunya merasa silau dan menggeliat malas.  

“Ini hari minggu,  kan?” Winwin meraih kalender  yang ada di nakas . Ia selalu melingkari tanggal merah itu.  Karena hari libur waktu nya untuk bermalas-malasan dan tidur sepuasnya. 

“Ya!! Aku dengar club bermusik akan di buka kembali.”

“Benarkah?”

“Tapi  hanya orang pilihan yang bisa bergabung disana?”

“Aissh payah! Pasti karena ulah sang ratu. Dia itu terlalu banget. Harus nya kalau club bermusik terbuka untuk umum bisa siapa saja yang ingin menyalurkan bakat nya tanpa harus mementingkan kasta, iya kan?”

“Benar. Untung saja aku sudah mengikuti  club berkuda” 

“Pantas sih wajah mu seperti kuda. Haha”

Celotehan teman satu kamar Winwin yang hari ini cukup  berisik membuat nya tak bisa lagi tidur dengan tenang.
“Oy, kau ini seperti manusia yang tak punya semangat hidup tahu” 

“Siapa yang kau maksud?” Winwin membuka selimut nya hanya menyembulkan kepala nya saja.
“Kau!” tunjuk Jhony si manusia paling berisik pagi ini. Yah dia memang selalu bicara blak-blakan pada siapa pun. Bagi Winwin yang sudah mengenal nya lebih dari satu tahun. Sekamar pula, tak masalah jika dia bicara sesuka nya.

“Yah kau benar. Aku sedang menunggu malaikat maut menjemput ku. Puas!” Winwin kembali memasukan kepala nya ke dalam selimut. Jhony mendesis. Kemudian melempar sebuah bantal kearah nya.

“Manusia gak berguna!” cibir nya .Kemudian dia beranjak dari ranjang di ikuti oleh Hansol yang menjadi sahabat karib nya.

***

Mengisi waktu di pagi  hari saat minggu,  Jaein bisa berolahgara dengan  joging mengelilingi  sekitar kompleks  asrama yang luas nya mencapai hektaran meter itu.  Meski  agak bosan karena joging  sendirian tapi sang partner  tak bisa, karena sedang bersama Jaehyun menemui kepala sekolah  untuk memberikan  proposal mengenai pembukaan nya club bermusik mereka. Jika mengingat sosok sahabat nya,  Jaein selalu ikut termotivasi karena nya.  

Melody in the dark | 21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang