15.

15 16 0
                                        

Merayakan keberhasilan  Jaehyun dan Yuta , maka anggota tim bermusik  Weston diundang secara formal pada acara makan malam dengan Shibutani-san dan tim orchestra  nya.  Mereka me reservasi sebuah ballroom hotel agar bisa menampung jumlah mereka yang cukup banyak.  Yah seperti jamuan elite  dari para bangsawan.  

Berbagai hidangan khas eropa pun tersedia di meja juga minuman beralkohol , tapi khusus siswa Weston mereka hanya dibolehkan meminum cocktail.  

Meski begitu suasana hari ini sungguh meriah. 

Hyena berada satu  meja dengan anggota club nya kecuali  Jaehyun dan Yuta karena kedua orang itu sedang meladeni obrolan  dari sang maestro  bersama Miss Rose. 

“Habis ini liburan musim panas ya  bagaimana kalau kita mengadakan homestay?” Hyena memberi usul dan suasana seperti ini rasanya sering terjadi di dalam club. Persis.

“Homestay?”

“Ne, kita akan melakukan penelitian di negara orang dan tinggal disalah satu tempat penduduk. Lalu kita mempelajari budaya, seni, juga kuliner nya„ nah negara pertama adalah Jepang.”

“Ide bagus” Taeyong mengeluarkan suaranya semangat. 

“Tak usah jauh-jauh. Kita tinggal saja di tempat Yuta. Aku dengar keluarga nya memiliki sanggar kabuki dan juga ibunya pemimpin dalam upacara minum teh. Ada juga kesenian tradisional lain nya yang diajarkan oleh Klan Nakamoto” celoteh Taeil yang selama ini memang dekat dengan nya.

“Nah untuk kuliner_” sesaat pandangan nya tertuju pada Taeyong yang sudah antusias. “Keluarga Nakamoto juga membuka restaurant perancis yang ada di Kansai” ujar nya.
“Waaahh…!” bocah itu tak dapat lagi menutupi rasa gembira nya. 

“Perfect! Nanti. Langsung kita bicarakan pada nya. Setuju atau tidak. Dia harus menyiapkan tempat untuk kita”  seperti biasa Hyena selalu memaksa apa yang menjadi kehendak nya. Apalagi tempat yang ingin di jadikan homestay tak jauh dari hotel mereka sekarang.

“Oh ya, ada onsen juga loh” sambung Taeil baru ingat.

“Seru dong!” Jaein menimpali.

“Berendam air panas di bawah sinar rembulan itu sensasi banget loh!” celoteh nya dengan fantasy yang sudah kemana-mana. 

“Mandi bersama ku ya, sunbae” Mark menggoda nya dengan kerlingan usil. Itu adalah sebuah kode untuk Jaein. Namun dia hanya membalas nya dengan senyuman ambigu. Tapi, untungnya tak ada yang menyadari gelagat dua manusia ini karena saat bicara onsen, mereka pun juga memiliki fantasy masing-masing. Musim panas memang waktu yang tepat untuk berendam ,di susul dengan minum teh. 

“Waahhh… ” tanpa sadar Taeil menggumam sendiri. 

“Apa yang kau pikirkan?” Winwin merasa aneh pada orang ini. Sejak di panggung tadi. 

“Tidak ada!” elak nya dengan cengiran bodoh.

“Berpikir hentai ya~” tuding nya. Segera Taeil menggeleng keras.

“Aku sedang membayangkan berada di panggung kabuki. Kenapa si yuta itu tak pernah mau menjadi aktor Kabuki. Padahal pertunjukan Kabuki itu sangat keren!!” Taeil berapi-api. Rupanya yang ada di kepala nya hanyalah Kabuki dan pementasan nya . Setiap orang bebas memikirkan apapun termasuk hal yang aneh sekalipun. Yah tapi bicara tentang Kabuki pun Winwin jadi penasaran dengan pementasan tradisional jepang itu.

Melody in the dark | 21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang