22.

17 15 6
                                        

Sejak itu Mark hanya tahu jika winwin bisa menjadi pendengar yang baik,  meski dia sendiri tak pernah membuka kepribadian nya pada siapa pun.
 
“Aku tidak percaya  jika dia mati secepat itu,  Winwin hyung masih memiliki  semangat  hidup  yang kuat , dia gak mungkin bunuh diri,  apalagi terkena serangan jantung?  Hanya ada satu kemungkinan jika dia memang di bunuh” desis nya antara miris dan geram.  


“Saat itu, aku memang membenci  nya” sejenak perhatian tertuju  pada  suara  Nakamoto.  Ya!  Mereka juga ingin tahu seperti apa isi hati dari sang pangeran  osaka ini.  

“Aku membenci  nya bukan tanpa alasan.  Dia yang berasal dari kasta bawah dan seorang murid beasiswa malah mendapat kesempatan  untuk bergabung dalam club elite seperti  ini.  Kalau saja dia tahu menjadi seorang musisi  dengan memainkan musik jenis klasik  itu gak mudah,  Aku sering mendapatkan  problem dan bahkan  tak jarang ayah menghukum ku karena salah dalam memainkan not,  sedikit saja suaranya akan berbeda.  Juga kita harus teliti  untuk mendengarkan  perbedaan dengan melody yang hampir menyerupai. Bagiku mempelajari musik klasik,  tak hanya tangan dan telinga yang bekerja  tapi lebih dari itu,  semua anggota  tubuh dan otak lah yang begitu  banyak  berpikir untuk menselaraskan sebuah nada jadu alunan melody yang indah.  Tapi,  kehadiran dia di tengah kita seperti  sebuah keberuntungan  yang hanya di rasakan  oleh dia , kan?  Seperti sebuah  diskriminasi.  Apalagi  dia mendapat kesempatan untuk tampil di busan concerto meski dia mampu tapi dia tidak melewati pelatihan  yang keras.  Aku membenci  nya.  Aku memang senang jika dia tak ada  tapi bukan berarti aku membunuh nya.  Saat malam itu,  Aku ada di kamar  asrama bersama orang ini!” Yuta menjelaskan alibi nya dengan berapi-api.  Namun tersirat kesungguhan pada matanya jika dia tidak bohong  . Taeil membenarkan jika malam itu  Yuta ada bersama nya di asrama.  Sampai pagi tiba dan pemandangan mengerikan itu terjadi. 

.

Kembali suasana hening,  Jaein hanya perlu menanyakan satu orang lagi yang kini malah menghindar.  Lagi-lagi semua tuduhan malah tertuju padanya  dan itu sangat kuat.  Hanya saja dia tidak mempunyai bukti.  Memikirkan hal ini malah membuat nya stress  berkepanjangan.  

“Tidak menutup  kemungkinan jika winwin bunuh diri tapi,  hal itu sangat  kecil karena darah winwin itu tidak ada. Bahkan luka  nya sangat jelas ketika di autopsi.” Jaein memijiat pelipis  nya.  Ia seperti  berjalan diatas paku rasanya sakit dan membuat nya luka sekaligus.  Jika hyena yang melakukan nya maka  dia gak akan segan lagi untuk menjebloskan nya ke penjara.  Karena tindakan kriminal  apapun  apalagi Hyena telah mencoreng nama sekolah nya sendiri maka,  itu tidak bisa di maafkan.


***

Sementara  itu di verona,  sudah  berapa hari ini gadis itu  kehilangan semangat hidup  nya,  tubuh  nya meringkuk  di bawah selimut tebal , mestinya ia merasa hangat tapi sebaliknya malah perasaan dingin terus menyerang nya.  Sampai terdengar  suara decitan  pintu kamar nya dan orang itu berseru dengan suara bass  nya. 

“Mau sampai kapan?  Pertunjukan  opera  tinggal  10 hari lagi seharusnya  Jaein sudah tiba disini.” pria itu  berjalan mengitari ranjang dan menarik paksa selimut yang menutupi  tubuh gadis nya. 

“Apaan sih?  Kau hubungi saja dia.  Harus  nya emang sudah tanggung jawabnya  kan?” Hyena menarik kembali selimut yang ada di tangan Jaeseop sahabat nya yang kini menjadi seorang musisi di italia dan dia juga lulusan sekolah  musik  dengan nilai master terbaik. 

“Kau masih terpuruk ya karena kekasih mu pemain bach itu mati?”

“Dia bukan kekasih ku!” Hyena segera menyangkal nya.  Garis keras. 


“Benarkah? Tapi kau sangat mencintai  nya kan?  Kenapa bukan kau saja yang menggantikan  nya bermain musik?  Untung aku menyiapkan dua pianis untuk jaga-jaga.  Aku rasa Jaein tak akan datang  , apalagi di sana kau bilang mereka sangat berduka  dengan kematian  nya”  Jaeseop memicingkan mata nya,  jika benar dugaan nya maka gadis ini pun tak akan sanggup bermain dengan perasaan yang amat buruk seperti ini.  Dia hanya sedang menutupi  perasaan nya,  namun  semakin lama ia malah semakin terpuruk.  
Hyena menoleh  kearah nya,  menatap bulatan mata Jaeseop dengan lekat seolah meminta pendapat padanya.  Disatu sisi,  Ia akan mempertaruhkan demi nama sekolahnya,  tapi jika di paksakan  maka bayangan tentang nya pun tak akan pernah hilang dalam hidupnya.  Meneror nya seperti hantu. 

“Baiklah aku akan menghubungi Jaein dan menyuruh nya kesini.” saat itu senyum Hyena berkembang.  Dia sangat berterima kasih pada sahabat nya ini.  Untuk sementara  Hyena memang memutus kontak nya pada siapapun  termasuk  Jaein dan anggota club bermusik lain nya.  Dia sedang ingin mencari ketenangan sejak kematian winwin. 

“Orang itu lagi~ dasar sampah!” Hyena mendengus kesal.  

*** 

Sudah dua musim  hubungan Hyena dan Winwin semakin renggang,  karena sikap nya yang dingin maka Hyena tak mau lagi memaksa nya untuk berinteraksi.  Tapi,  musim semi ini mereka sudah di sibukan  untuk persiapan ujian semester  tingkat akhir.  Semakin banyak kegiatan  tak hanya di sekolah tapi juga dalam club, namun satu orang anggota mereka malah sering mangkir  dari kegiatan  dengan alasan sibuk persiapan  ujian semester. Hyena  selaku ketua,  pun akan menindak tegas orang yang semakin lama terlihat membangkang padanya. 
Disatu kesempatan,  ia dapat menemui Winwin di taman sekolah dan hyena langsung mengejar  nya meski langkah nya cepat. 

“Ya!  Jika aku memiliki salah padamu.  Tolong katakan!!  Aku gak suka dengan sikap diam mu  yang mengabaikan ku.  Tidak!  Bahkan kau mengabaikan  bermusik juga!” Hyena tampak terengah-engah . Namun sebisa mungkin ia mengejar  winwin dan menghadang  nya.  

“Berhenti!!” tangan nya merentang lebar.  Winwin menuruti nya dengan pandangan lurus.  Hyena sudah lama tidak melihat nya dari jarak dekat  begini,  hampir saja sisi tegas nya goyah  karena rasa rindu yang meluap. 

“Apa aku memiliki salah padamu?  Tolong katakan” ucap nya sekali lagi.  Selama ini,  Hyena berpikir sudah dapat memahami  nya.  Tapi rupanya tidak begitu . Winwin masihlah  tertutupi  dan terlalu misterius  baginya. 

“Tidak” jawab nya singkat,  dan melanjutkan perjalanan  nya.  Hyena merasa kesal.  Tak bisa dia mengalah begitu saja.  Di raih nya ujung baju winwin dan menarik  nya dengan kuat.  Hyena memeluk nya dari belakang.  Kembali merasakan hangat nya punggung Winwin dan aroma tubuh nya yang membuat  nya ingin menangis  karena perasaan  nya.  

“Maaf-” 

“Kau tidak  salah” 

“Maaf” Hyena mengeratkan pelukan nya tak perduli jika orang ini merasa sesak karena nya. Winwin berbalik badan dan langsung mencium nya. 

Hyena terkejut, namun tak bisa menutupi rasa senang nya. Ia membalas ciuman pria ini dengan perasaan yang meluap-luap tak perduli lagi jika saat ini mereka berada di lingkungan sekolah yang mungkin saja banyak mata yang akan melihat nya. Namun saat ciuman itu mulai membangkitkan gairah Hyena, sontak winwin melepas nya dan tersenyum. 

“Usai sekolah nanti, Aku ingin ke rumah kaca” ucap nya kemudian berlalu. Hyena masih bergeming   mencerna kalimat nya dengan seksama. Tapi, dia senang ya sangat senang karena cowok itu kembali merespon nya. Rasanya seperti mimpi. Senyum dan ciuman  itu sukses meruntuhkan rasa marah nya selama ini. Hyena kembali dalam mood baik jika cowok itu sudah merayu nya.

Melody in the dark | 21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang