14.

17 16 23
                                        

Merayakan keberhasilan  Winwin saat konser tadi,  Hyena mengadakan romance dinner di sebuah hotel bintang lima.  Hanya untuk mereka berdua. Garis keras- untuk moment ini Hyena tak ingin kesukaan nya di ganggu oleh siapa pun. 

Bagi winwin ini adalah dinner termewah yang pernah di rasakan.  Entah sudah betapa  tahun lama nya.  Kira-kira saat usia nya 7 tahun, ayah nya pernah mengajak  nya dinner ke restaurant eropa.  Saat itu dia masih sangat kecil  tapi moment  keluarga  yang di rasakan sangat membekas di hati nya.  Setelah nya  Winwin seperti kapas yang terbaur entah kemana dengan kencang nya angin.  Dia meraih serpihan hidupnya  tidak  mudah.  Mungkin sekarang adalah suatu keberuntungan baginya tentu saja karena tangan sang ratu. 

“Ada apa? Kau tidak  suka dengan makanan nya?” Hyena memicing karena pria itu  malah termangu dengan pandangan sendu.  Tapi sekarang dia telah kembali dan menggeleng cepat. Meraih pisau dan garpu pemotong  steak dan menyuapi  ke dalam mulut nya.  Diam sejenak,  lidah nya merasakan empuk nya tekstur daging steak ini dan bumbu khas italia.  Ada pertanyaan dalam benak nya,  kenapa sejak berada di Weston,  dia seperti  berada di negara yang berbeda  dari Korea.  Itali adalah negara favorit  nya.  Ia sangat mengaggumi negara dengan sejuta ke eksotis an nya.  Mulai dari komposer  pavorit nya,  seni budaya dan kuliner  nya.  Saat itu,  Winwin bertemu pandang dengan Hyena yang sejak tadi memperhatikan gerak gerik nya. 

“Ini enak-” ucapnya polos  menunjukan cengiran khas  nya.  Sebenar nya ia sedang menutupi perasaan campur ini.  Senang,  tapi juga sedih, harus nya dia bisa melupakan masa lalu jnya dan menikmati  saat sekarang.  Tapi,  rasa minder ini dengan amat sialan tak pernah pergi dari hati nya.  Winwin merutuki  sendiri. 

Hyena tak menyantap  makanan nya, dia malah beranjak  dan berjalan mengitari meja berdiri di belakang  Winwin, melingkarkan  tangan nya di leher  nya.

“Kau tahu, sekarang kau adalah permata yang paling mahal diantara anggota kami. Aku tahu mereka semua adalah permata, tapi bagiku, kau adalah barang langka dan harus di jaga sangat posesif. Kau adalah aset ku. Jadi-” Hyena mendekatkan bibir nya, mencium pipi sang namja dengan intens. Lama bahkan sampai bekas lipstick nya menempel pada pipi nya.

“Jangan pernah berkhianat padaku. Ya” kepala Winwin menoleh, menatap bola mata sang ratu lekat-lekat. Rupanya begitu ya, tapi bukankah dia juga merasakan kemewahan yang di berikan oleh Hyena. Juga perhatian dan tubuh nya.  

“Lalu kalau aku berkhianat?” pria itu memasang smirk nya. Menantangi. Ekspresi Hyena berubah dingin kemudian melingkarkan tangan nya di leher jenjang nya. Kuku-kuku panjang nya nyaris menancap nya.

“Aku akan membunuh mu.” ancam nya. Horor. Namun itu hanya pura-pura. Winwin bergeming, menatap lurus ke lantai yang memantulkan bayangan nya. 

“Terima kasih”
 
“……”   Hyena terkesiap, tangan pemuda itu merengkuh leher nya, kemudian tetesan bening mengalir dari mata nya. Baru kali ini Hyena melihat seorang Winwin menangis apa segitu terharu nya atau memang dia sedang teringat dengan masa lalu nya. Perlahan rasa iba menghampiri hati nya. Dengan begini, Hyena semakin tak ingin melepas winwin dalam genggaman nya. Apapun alasan nya. 

“Terima kasih-” ucapnya sekali lagi, pemuda itu meraih Hyena dalam pelukan nya. Erat sangat terasa sekali dia sedang mengeluarkan emosi nya dalam tangisan. Hyena bisa merasakan nya, di usap nya punggung pemuda ini dengan lembut memberikan ketenangan sekaligus kehangatan untuk nya. 

Di rasa emosi nya sudah stabil dan tangis nya reda,  Hyena menuntun  pria ini ke sofa dan menuangkan segelas sampanye untuk nya. Alis Winwin berkerut. 

Melody in the dark | 21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang