7.

21 15 14
                                        

Mendapat perawatan intensif  pada punggung nya,  rasa sakit nya pun berkurang.  Meski tak di rawat inap tapi,  Winwin masih harus menjaga kondisi  tulang punggung nya.  Setidaknya jangan banyak bergerak apalagi mengangkat benda yang berat. 

“Jeongmal mianhae”  tak henti-hentinya  Hyena membungkuk menyesali perbuatannya.  Meski ekspresi Winwin terlihat baik-baik saja.  Tapi tetap  saja semua itu terjadi karena menyelamatkan nya.

“…”

pria itu hanya mengangguk,  kemudian berjalan keluar dari RS lebih dulu sementara  Hyena masih sibuk mengurus  administrasi nya. 

Namun,  tak hanya gadis itu  yang menunggu nya.  Di luar sana ada beberapa  siswa Weston dan seorang  gadis berambut  panjang. 

“Kau baik-baik saja?” tanya seorang pemuda  berambut emas.  Winwin mengernyitkan alis. 

“Taeil.  Moon Taeil” dia pun mengenalkan  dirinya.  Winwin mengangguk paham

“Winwin. Nde, aku baik-baik saja. Bukti nya gak sampai di rawat” ujar nya enteng.

“Lee Jaein”

“Mark Lee” 
Kedua orang itu juga saling mengenalkan diri satu sama lain. Baru kali ini Winwin merasa seperti dianggap. 

“Winwin-”  balas nya sedikit canggung. Taeil menaruh tangan nya di pundak nya.

“Mulai sekarang kau bagian dari kami” 

“Selamat datang, Di club bermusik Weston”

“Eh…..” Winwin belum merasa telah menyetujui nya, apa dia telah lupa saat terjatuh dari tangga tadi?. Rasanya penyambutan mereka yang hangat malah membuat nya salah tingkah. Tak lama, seorang mengapit lengan nya. Gadis itu berdiri lebih pendek dari nya.

“Mulai sekarang  kau bergabung dengan kami. Kan sudah janji” ucapnya menegaskan. Winwin menoleh- dilihat nya mata gadis ini berwarna hitam kelam . Bagus seperti  mata elang yang tajam dan tegas. Namun penuh keanggunan. Saat dia tersenyum, terlihat sangat manis- sungguh Winwin tergoda dengan warna bibir nya di tambah lagi dengan sikap agresif nya. Selama ini baru ada gadis yang begitu percaya diri untuk mengajak- bahkan memaksa nya bermain musik . Tapi jika dia paham akan aliran bach  maka mereka pun sama sama menyukai musik klasik. Tak ada salah nya di coba karena memang selama ini Winwin mencari  seorang teman yang dapat menyambung dengan hobby nya. 

“Tapi  Aku  belum  bisa bermain maksimal karena ini—” ucapnya sambil mengusap punggung nya yang di gips.  Mereka mengangguk maklum. 

“No problem~ selama itu kau tetap  bisa mengikuti  kelas.  Juga setiap sore kami selalu mengadakan afternoon tea dengan racikan  seorang cheff handal.  Yah dia tidak hadir disini.  Tapi besok kau bisa melihat nya” masih dengan semangat Hyena memperkenalkan club nya.   Winwin hanya mengangguk.  

Taeil berjalan lebih dulu kearah mobil nya dan menggiring  keempat lain nya untuk masuk ke dalam.  Hyena  tetap duduk disamping winwin sedangkan Jaein  mengendarai  motor milik Mark.  

“Maaf ya” taeil paham.  Karena Hyena ingin berada di belakangan  dan mengawasi Winwin.  Untuk saat ini dia menjadi supir sementara pun tak apa. 

Melody in the dark | 21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang