17

1.2K 78 80
                                    


Happy Reading...
Jangan lupa vote dan komen ya!

Jaga kesehatan terus ya!
Jangan jaga dia yang ga pasti🙄
Sakit rasanya, apalagi dighosting 😩

Pagi-pagi sekali sekolah SMA Pancasila disuguhkan oleh berita yang mengegerkan seluruh penjuru sekolah, terutama di kalangan siswa-siswinya. Poster dan sebuah foto tertempel rapi di dinding-dinding kelas dan juga mading sekolah. Semua murid tidak percaya dengan pelaku tersebut.

Aleta berjalan menuju kelasnya. Hari ini ia sedikit lama datang ke sekolah dari biasanya. Ia berjalan begitu tenang seolah tidak ada beban yang ia bawa. Rambutnya ia kuncir setengah, dengan seragam yang sangat rapi dilihat. Aleta mulai menyadari dari tadi orang-orang yang ia lewati menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.

"Gak nyangka ya ternyata dia pelakunya."

"Gue kira dia baik banget, tenyata sama aja kek sampah."

"Pelakor."

"Minggir ada perusak hubungan orang mau lewat! Gue takut hubungan gue sama pacar gue juga diganggu sama dia."

"Jadi dia kakak kelas yang jadi orang ketiga dihubungan kak Aina."

"Cantik sih tapi pelakor!"

"Gara-gara dia kak Aina dan kak Skala putus. Padahal gue suka banget sama pasangan itu."

Aleta menatap satu persatu orang yang mengucapkan kalimat tersebut. Ia masih belum paham maksud mereka. Apa tadi Aina dan Skala putus? Aleta berjalan tergesa-gesa menuju kelasnya. Saat ini yang ingin ia jumpai adalah Una. Meminta penjelasan dari sahabatnya itu, semoga saja Una dapat memberikan informasi tentang ini.

Aleta mengatur napasnya yang memburu. Ia berlari untuk menuju kelasnya. Sepanjang perjalanan ia masih mendapatkan hinaan dari orang-orang yang ia lewati. Kenapa semua menghina dirinya padahal ia tidak tau apa-apa?

Saat masuk ke kelas ia mendapatkan tatapan tajam dari teman-temannya.

"Ck ... Murahan banget sih lo, Aleta."

"Lo cantik tapi ga usah jadi perusak hubungan orang dong."

"Pelakor!"

"Dasar Pepang!"

"Apaan Pepang?"

"Perebut pacar orang. Hahah ...."

Glek

Aleta menelan ludahnya. Teman-temannya juga menghina dirinya. Aleta mengalihkan pandangannya menatap Una. Una berjalan ke arahnya. Kemudian, menariknya keluar dari kelas.

"Pasti lo bingung 'kan?" Aleta menatap poster beserta foto yang barusan Una berikan kepadanya.

Di poster tersebut terdapat tulisan dan foto-foto dirinya dan Skala berdua. Mulai dari fotonya yang di taman, duduk berdua dan juga di lapangan. Aleta membaca poster tersebut, ia membelalakkan matanya. Dirinya bukan perusak dihubungan Aina dan Skala. Jadi, benar Aina dan Skala putus. Tapi, bukan karena dirinya 'kan?

"Gue yakin pasti mereka putus bukan gara-gara lo, Al."

Aleta menatap Una. Pikirannya kacau, belum selesai masalah satu ia mendapatkan masalah baru. Aleta menggelengkan kepalanya. "Gue gak pernah rusak hubungan mereka, Una."

"Gue percaya kok," ucap Una seraya mengelus lengan Aleta.

"Siapa yang nyebarin ini? Berita ini palsu," tanya Aleta. Ia sangat panik sekarang. Ternyata ini alasan orang-orang menatapnya seperti sampah.

SKALETA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang