04

1.8K 182 38
                                    

TERSERAH KALIAN MAU VOTE DULU ATAU BACA DULU YANG PENTING JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW AUTHOR!!

MAKASIHHHHHHHHHH

.
.
.

"Skala tunggu jangan ditutup dulu!"

Skala membuka pintu rumahnya kembali. "Ngapain lo ke sini?"

"Mau ketemu Shila," jawab Aleta tersenyum.

"Shila gak ada,"

"Kemana?"

"Gue gak tau," jawab Skala dengan nada ketus.

"Yaudah kalau gitu gue mau ketemu tante Lina," sambung

"Bunda gue juga gak ada. Pulang aja deh lo!" Skala mendorong Aleta untuk pergi dari rumahnya.

"Skala ada apa kok ribut banget sih? Aleta ...." ucap Lina, bunda Skala.

Aleta tersenyum melihat tante Lina, ia langsung menyalami bunda Skala itu.

"Tente apa kabar?"

"Alhamdulillah tante baik,"

"Oh iya tante, Aleta bawa brownies coklat buat tante," ucap Aleta seraya memberikan kotak brownies pada tante Lina.

"Makasih ya Aleta. Yaudah masuk yuk! Tante lagi masak sup ayam, nanti kita makan sama-sama ya!"

Aleta menganggukkan kepalanya, lalu berjalan melewati Skala yang dari tadi diam saja melihat interaksi Bundanya dan Aleta.

"Nambah lagi dong Aleta!"

"Iya tente," jawab Aleta tersenyum.

"Iya Aleta nambah yang banyak, om liat badan kamu makin kurus dari sebulan yang lalu," ucap Herman papanya Skala.

Aleta tersenyum kikuk. "Enak kan masakan tente, Aleta?"

"Enak banget tente, enak banget," ucap Aleta antusias.

Skala melihat Aleta yang di depannya dengan tatapan malas. Skala memperhatikan Aleta yang sedang makan, ia melihat ke piring makan Aleta porsinya melebihi porsi makan dirinya. Seperti tidak makan satu bulan saja.

"Aleta, Skala kalau di sekolah gak nakal kan atau sering cabut?" tanya Herman.

Aleta menghentikan kunyahanya dan menelannya sebelum berbicara. "Gak kok om, Skala baik dia gak pernah buat masalah selama sekolah,"

"Tapi akhir-akhir ini om lihat Skala selalu pulang terlambat. Kamu gak bohong kan Aleta?"

Aleta menatap Skala yang ada di depannya. Skala membalas menatap tajam Aleta.

"Ohh itu om kita lagi ada kelas tambahan kan udah kelas XII om, jadi harus giat belajarnya. Iyakan Skala?" alibi Aleta.

Skala menatap papanya dan mengangguk. "Iya Pa,"

"Om percaya sama kamu Aleta,"

Setelah selesai makan bersama. Aleta menyelusuri rumah Skala dan mencari Skala. Aleta melihat Skala duduk dipinggir kolam renang sambil membaca buku.

"Skala lo masih gak mau keluar dari geng motor itu?"

Skala menutup bukunya dan berdiri menghampiri Aleta yang tidak jauh darinya.

"Lo bisa diem gak sih!?"

Aleta masih menatap Skala serius. Skala melihat ke dalam rumahnya apakah ada orangtuanya di dalam. Setelah tidak menemukan mereka Skala kembali menghampiri Aleta.

"Gue minta lo jangan pernah cerita ke papa gue Aleta!"

"Oke gue gak akan cerita, tapi lo harus keluar dari geng motor itu! Lo liat tadi kan kalau om Herman sampai tau kalau lo bikin masalah di sekolah ataupun di luar sekolah pasti lo kena marah Skala,"

SKALETA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang