04[ke suatu tempat]

81.7K 7.3K 342
                                    

Happy reading cung 🥰😝































Di pagi hari sudah terlihat Arka sedang memasuki wilayah sekolah dengan motor andalannya. Tadi pinginnya dia berangkat agak siang,tapi malah di omelin sama Grace,jadi dengan malas Arka berangkat pagi.

Padahal ini masih sangat pagi,dan dia baru ingat hari ini hari piket Arka,aish,bisa bisa nanti dia di suruh membersihkan kelas oleh sang ketua kelas.

Dan tadi waktu Arka berangkat sekolah,Grace juga ikut berangkat untuk bekerja,kalau kalian tanya Grace sekolah atau tidak, jawaban nya. Tidak.

Grace tidak sekolah,karena disini dia hanya ingin menemani Arka yang berstatus anak dari teman dekat orang tua nya,nanti waktu Arka lulus Grace akan pulang menyusul orang tua nya di luar negeri.

Orang tua Arka sudah meninggal dunia saat penerbangan pesawat terbang dan saat itu Arka sudah berumur 12 tahun. Saat kejadian sudah terjadi Arka di rawat oleh kedua orang tua Grace,waktu itu orang tua Grace masih tinggal di Indonesia,tapi semenjak Arka dan Grace beranjak SMA orang tua Grace langsung kembali keluar negeri.

Dan Arka sangat bersyukur sekali,karena masih ada yang menyayangi dirinya,orang tua Grace menyayangi Arka seperti anak nya sendiri,dan Sama de Ngan Grace yang sayang kepada Arka sebagai adik. Ya meskipun umur mereka sama,tapi bagi Arka Grace itu kakak.

Back to topik

Arka memarkirkan motornya lalu membuka helm dan langsung berjalan menuju kelasnya.

Dia tidak membawa tas,ya kerena memang sudah berada di kelas. Dia ke sekolah juga hanya ingin mengikuti Eschol.

"Lagi! Lagi! Terus! Hahaha!"

Arka mendengar suara seseorang,wanita sedang tertawa. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya,entah kenapa koridor terasa sepi.

"Em... Gak mungkin hantu kan"gumam Arka,dia tidak suka dengan hantu.

"Udah hiks! Dingin!"

Dan setelah suara tawa terdengar suara tangis,tapi ini seperti nya beda orang.

"S-siapa si yang nangis"dia memerhatikan sekitar,lalu matanya menatap suara gaduh dari kamar mandi.

"Samperin gak ya-samperin aja deh!"

Kaki jenjang Arka melangkah menuju kamar mandi siswa perempuan,belum sempat dia memasuki kamar mandi itu dia berhenti sejenak.

"Ini toilet cewek,kalo gue masuk nanti di kira ngapain lagi,ah bodo lah!"persetan dengan pemikiran nya dia langsung masuk.

Dan dapat di lihat ada tiga perempuan di balik pintu kamar mandi,sedang tertawa dan ber-tosan.

"Kalian ngapain?" Arka melangkah maju.

Tiga perempuan itu langsung berhenti dari tawanya lalu menatap Arka, sebelum pergi dia menghampiri anak perempuan satu lagi yang sedang berada di dalam bilik kamar mandi,sedang berjongkok ketakutan.

"Anak pembawa sial"satu perempuan membisikan Kalimat itu dengan pelan.

Tapi itu masih bisa di dengar oleh Arka,dia masih gak konek apa sebenarnya yang terjadi.

"loh ini Cyberbullying!"batin Arka.

Dia ingin menghampiri tiga perempuan itu tapi terlambat karena mereka sudah keluar dari kamar mandi,Arka menghela nafas kasar.

"Otak gak berguna! Masa gini aja Lo gak paham si!" Arka memukul kepalanya sendiri pelan.

"Hiks"

Ah,dia baru sadar kalau masih ada satu perempuan lagi. Arka berjalan mendekati perempuan itu,lalu dia berjongkok untuk menatap wajah nya.

[BOYS LOVE] MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang