DIMAS ALFINDO SAPUTRA
Dimas keluar dari kelas lalu berjalan menuju kantin dan sesampainya dia duduk di salah satu meja,tangannya mengambil handphone dari saku nya lalu dia memainkan dalam diam.
Selang beberapa lama tiba tiba ada wanita duduk di depannya,Dimas belum sadar dia masih memainkan benda persegi itu.
"Ekhem" sampai suara deheman wanita itu mengambil alih atensi Dimas.
Dimas hanya menatap nya sekilas lalu kembali memainkan handphone itu.
"Kok nyuekin aku si dim?" Dimas masih diam.
"Ck,emang hp lebih menarik dari pada aku ha?"
Dimas langsung menoleh ke samping saat wanita itu mengambil alih handphone dari tangannya.
"Ngapain? Gak bosen Lo?"
"Dim ayo lah lirik aku sedikit,aku udah ngejar kamu dari jaman masuk sekolah loh"
Dimas tidak menghiraukan perkataan wanita di sampingnya itu,tangan nya mengambil hp nya lalu menaruh kembali ke saku dan pergi meninggalkan wanita itu sendiri.
"Dimas! Kamu gak denger aku ha? Aku emang kurang apa? Aku cantik,kaya,apa yang kurang?"
Dimas berhenti dari jalannya lalu membalikkan badan dan menatap wanita itu dengan datar.
"Gue lagi gak suka sama siapa siapa termasuk Lo, Gina!"Dimas mengatakan itu dengan tegas.
Iya,Dimas sedang menutup rapat pintu hatinya,dia tidak sedang menyukai siapa siapa,dia tidak mau kejadian cinta masa lalu nya terulang kembali.
Karena,dulu waktu Dimas sudah pernah merasakan namanya pacaran,selama empat tahun. Dan itu bermulai saat dia masih SMP.
Tapi,bagaimana ia sangka bahwa selama empat tahun lama nya pacar perempuan nya itu sudah main belakang,dan yang paling Dimas benci kepada pacar perempuan yang bernama
Dini itu sudah main belakang selama tiga tahun.Ya,kalian tahu pasti bagaimana pintarnya perempuan ular itu membunyikan sifat menjijikan nya di depan Dimas. Dini saja bisa menutup nya rapat rapat selama tiga tahun.
Sialan,Dimas benci mengingat kisah cinta nya itu.
Dimas merasakan ada getaran di saku celananya,ah ternyata handphone nya berdering. Dimas menggeser tombol hijau ke samping.
"Halo?"terdengar suara sautan dari sana,itu teman nongkrong nya.
"Apaan?"
"Lo di tawarin turun sama bocah sebelah"
"Taruhan?"
"Motor"
Sudut bibirnya terangkat dia ber-smirk"deal"
PIP*
Dimas menaruh kembali benda persegi itu ke dalam saku. Lalu dia berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor.
👣👣👣👣👣
"Gimana? Dia deal kan?"
"Terima lah,yakali dia kagak Nerima"Arka mengangguk lalu matanya menatap sekeliling.
Arka,Havid dan Mark sedang duduk di bangku penonton,area pinggir jalan. Sudah banyak yang menunggu untuk turun,dan yang menonton.
Ini area balap nya sudah di khusus kan,bisa di bilang wilayah ini sudah di beli dan di jadikan arena balap motor. Arka tidak tahu siapa yang punya jalanan ini.
"Mana? Lama amat"
"Paling lagi otw"celetuk Havid yang sedang memakan cilok.
Mark menatap sekeliling dan matanya melihat ada yang tidak asing di matanya,ah itu Dimas dan satu temannya,dia sedang berjalan menuju dirinya dan Arka.

KAMU SEDANG MEMBACA
[BOYS LOVE] MY HUSBAND [END]
RandomSemua berawal dari sini. _________________________ Hanya menceritakan tentang dua orang lelaki yang berstatus musuh balap motor yang keduanya bertemu di arena balap waktu malam itu. Dan Arka fikir dirinya dengan Dimas hanya bersangkut pautan saat di...