21[sabotase]

41.1K 5.4K 309
                                    

"udah jangan nangis."

"Cengeng banget, nih." Dimas memberikan satu ice cream Cornetto rasa strawberry ke Arka yang lagi duduk di kursi taman sambil sesegukan kecil.

Arka menerimanya,"mau dua." Dia mendongak menatap Dimas.

Dimas memberikan satu ice cream Cornetto rasa coklat miliknya ke Arka dan diterima sama lelaki yang lebih pendek.

Dimas duduk disebelah Arka yang mulai memakan ice cream itu.

Dimas mengusap rambut Arka,"bandel si lu."

"Motor gua gimana dong." Gumamnya sedih.

"Gosah nangis besok gua yang ambil." Dimas mengusap rambut Arka dengan lembut.

"Terus nanti bilang ke kak Ce nya gimana." Arka menatap Dimas.

"Tenang ada gua, ada gua semua aman." Dimas senyum sampai kedua matanya menyipit.

Arka mempoutkan bibirnya dia memakan ice cream Cornetto yang rasa coklat dulu.

"Ada yang sakit?"

"Nih kaki gue sakit, tadi ketimpa." Arka mengangkat celana Levis yang ia kenakan sedikit sampai terlihat kaki jenjang Arka yang putih n mulus itu terlihat ada bekas memar.

Dimas mengusap wajahnya lalu menghela nafas panjang,"makanya jadi orang jangan batu."

"Ya kan gue gak tau bakal kayak gini."

"Kan udah gua tahan tapi lu keras kepala."

"Nyenyenye." Arka sudah menghabiskan satu ice cream Cornetto yang coklat lalu dia memakan ice cream nya yang rasa stroberi.

"Oh ya kita pulang naik apa dong mas." Arka menatap Dimas.

"Jalan."

"Apa?! Temen lu yang tadi emang kemana? Masa iya jalan si!"

"Gak ada, dia sibuk."

"Ck, naik taxi aja."

"Tapi lu yang bayar ya mas." Arka tersenyum tanpa dosa.

Dimas rolling eyes,"gak, jalan aja emang kenapa."

"Jauh, terus cape!"

👣👣👣👣👣






"Buruan, mau cepet gak lu."

"Naik gitu?"

"Iya sayang, masih mending gua nawarin Nih." Dimas yang lagi jongkok didepan Arka menoleh kebelakang.

Arka menggulum bibir lalu dia memeluk leher Dimas dari belakang dan memeluk pinggang Dimas menggunakan kedua kakinya.

Dimas berdiri membenarkan letak tubuh Arka yang lagi digendong di punggungnya.

"Berat banget, titisan babi."

"Mulai, gue lagi gak mau berantem ya mas."

Dimas tertawa kecil, mereka berdua lagi jalan kearah rumah Arka, di trotoar jalan yang udah sepi parah karna ini sudah jam dua belas lewat dan pencerahan nya tidak banyak, hanya ada beberapa lampu jalan yang menyala sisanya mungkin sudah dimatikan, membuat pencerahan jalan raya itu remang-remang.

Arka diam digendongan Dimas, dia memeluk leher Dimas dengan erat,"mas."

"hM."

[BOYS LOVE] MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang