08[kobam]

73.4K 7.2K 415
                                    

"woy Dimas! Udah,entar Lo mabok ege!"

Dimas tidak memperdulikan ucapan Rangga itu,dia tetap meminum alkohol yang dia ruang dari botol ke gelas nya,dia butuh ketenangan.

"Lo mabok ngesot aja ya! Awas Lo nyusahin gue!" Rangga pergi meninggalkan Dimas.

Dimas hanya diam duduk di kursi nya,dia sudah habis dua botol,dan sekarang sisa setengah botol.

Lagi enak enak minum tiba tiba dia merasa ada yang duduk di pangkuan nya.

Dimas belum mabuk,hanya pening jadi dia masih bisa melihat,dan merasakan apa yang dia rasa.

Wanita yang ia yakin adalah jalang di bar ini duduk di pangkuan nya dengan baju yang sangat terbuka,menampilkan sedikit payudara nya yang besar.

Uh, menjijikan,tapi dia hanya diam,dia ingin tau apa yang ingin di lakukan oleh wanita jalang ini.

Wanita itu membelai wajah Dimas"mau main dengan ku?"

Dimas tidak menjawab,dia hanya diam. Dan itu membuat wanita itu tertantang,dengan tidak tahu malu nya dia membuka satu persatu kancing seragam Dimas.

Baru tiga kancing yang terbuka Dimas memberhentikan gerakan wanita itu. Dan wanita itu menatap Dimas dengan tidak suka,dia sedikit berdiri untuk mencium bibir Dimas.

Tapi sebelum itu Dimas langsung mendorong tubuh wanita jalang itu.

"Aduh! Kenapa kamu dorong aku si?!"

Dimas membayar dahulu yang tadi ia pesan lalu keluar dari bar itu dengan gontai.

👣👣👣👣👣

Tin!

Tin!

Tin!

"E-eh minggir dong!"

Bruk

Arka memberhentikan motornya,setelah melihat orang yang tadi sedang menyebrang ambruk di tengah jalan.

Dia meminggirkan dahulu motor nya di trotoar jalan,lalu dia membuka helm dan turun,berjalan mendekati orang yang pingsan di tengah jalan itu.

"Loh Dimas?!" Arka mengguncang kencang tubuh Dimas.

"Ngapain?"

Arka menengok mendapati Grace yang berdiri di belakangnya,masih mengenakan helm.

"Ini si Dimas Cok!"

"Dimas yang maren malem?" Arka mengangguk cepat.

"Yaudah angkat"

Arka membopong tubuh bongsor Dimas,dan di bantu oleh Grace.

"Ini mo dibawa pake apaan ce?"

Grace berfikir sebentar"gonceng aja ke motor Lo"

"Goncengan?!"

Grace mengangguk santai"ya mau gimana lagi." perempuan itu tersenyum,yang entah senyum apa,di balik helm nya.

Arka mendengus kesal lalu mau tidak mau dia harus membonceng tubuh bongsor Dimas.

Dengan susah payah,dan bantuan Grace akhirnya Dimas bisa duduk di jok belakang Arka.

"Gue pantau di belakang"

Arka menghela nafas kecil di balik helm nya lalu mengangguk malas.

Tangan Arka mengambil tangan Dimas untuk bertengger di pinggangnya,dan dia menaruh kepala Dimas supaya bersandar pada bahunya.

"Jatoh gue gak mau ganti rugi! Pegangan yang kenceng!"

Arka menjalankan motornya dengan kecepatan sedang,dan dia tidak tahu saja.

[BOYS LOVE] MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang