15[motor rusak]

47.4K 5.3K 437
                                    

Ciiit

Arka memarkirkan motornya di parkiran sekolah dan ia turun sambil membenarkan letak rambutnya.

"WOY ngil!"

Arka menoleh kebelakang dimana ada dua temannya dia tersenyum senang,"Havid! Mark!"

Havid berjalan mendekati Arka dan dahinya mengernyit heran melihat motor yang baru saja Arka parkir,"motor siapa yang lu bawa?"

"Punya si Dimas, barter gue."

"Dimas mana?"

"Dimas engkong-engkong, ya Dimas lah! Masa lu berdua gak kenal!" Arka berdecak sebal.

"Sejak kapan lu Deket sama dia?"

Ketiganya jalan masuk kedalam sekolah beriringan dengan Arka yang ada di tengah-tengah.

Arka mengangkat bahu,"Deket lha orang dia nginep di rumah gua."

"Ha?!"

"Si Dimas abis kena bencana ape begimane."

"Tau, lagi minggat dia dari rumah ketauan nonton pokeb kali."

"Jadi lo sekarang tinggal bertiga dong?" Arka ngangguk.

"Kalo gitu gua mau nginep di rumah lu juga dong, mager gua kalo nginep di rumahnya si Mark kek—" ucapan Havid terhenti saat si doi menatapnya dengan tatapan datar.

Havid menggaruk kepalanya,"err.. bercand—"

"Kan enak vid di rumahnya Mark lo bisa main PS! Beh apalagi makanan yang ada di kulkasnya si Mark! Lo bisa make Sama makan sepuasnya!" Arka mendongak menatap Havid.

Tinggi ketiganya itu seperti tangga dari Mark yang paling tinggi dari ketiganya, lalu Havid dan yang terakhir Arka, bos cebol, kecil, tengil.

"Ya gak Mark— Lha Mark! Woy!!" Arka menyatukan kedua alisnya bingung saat melihat Mark yang jalan duluan.

Arka menatap Havid,"kenapa Mark, vid?"

Havid menggeleng,"au, udah ah ayo kekelas dulu naro tas sama absen." Dia merangkul pundak Arka.

👣👣👣👣👣










"Barter'an lo?" Dimas ngangguk.

"Sama siapa?"

"Arka."

"Masih berhubungan lo sama lawan lo itu?" Dimas ngangguk lagi.

"Tumben." Rangga terkekeh kecil dia mengunyah permen karetnya sambil bersedekap dada menatap Dimas.

Dimas mengangkat sebelah alisnya,"why? Masalah?"

"Cabut dari rumah kan lo."

"Pen gua bunuh rasanya tuh bapak-bapak tua." Dimas berdecih,"tapi gua masih punya otak."

"Masih? Lo tau kalo si Arka lagi di mata-matai?"

"Udah dari dulu, gua aja masih was-was, waktu itu Arka pernah di culik." Dimas menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa sambil menaruh kedua kakinya diatas meja kayu.

Posisinya sekarang Rangga dan Dimas sedang berada di beskem, tempatnya cuma rumah kecil dua petak yang udah rusak dan kotor dan isinya cuma dua sofa single yang udah robek akibat digigiti tikus, mungkin.

Dan ini berada di belakang sekolah.

"SE sepesial apa si Arka di mata lo?"

[BOYS LOVE] MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang