Malam ini mereka makan bareng di salah satu rumah makan yang ada di Mantos.
Sebenarnya cuma Lucas sekeluarga aja, tapi karena di depan rumah makan itu ditulis buat orang yang berulang tahun itu diskon, timbullah ide di kepala Lucas.
Nyusun strategi, ngumpul dulu di parkiran.
"Jadi gimana maksud lo soal diskon itu?" Hendery nanya.
Tadi si Lucas iseng ngomong di grup tapi emang pada dasarnya manusia-manusia pemburu diskonan kompak aja datang barengan semua.
"Gini... katanya buat orang yang ulang tahun diskon 50%. Lumayan tuh kalo makan bareng kan!"
"Trus?" Hwasa ngernyit bingung.
"Karena gue tau lu semua tuh doyan yang diskonan jadi gue ajak."
"Tapi gak ada yang ultah." Winwin bingung sendiri.
"Win... " Chaerin nahan emosi. "Misi terselubung ini."
"Anyway busway lu semua nggak bawa anak nih?" Lucas natap satu-satu temennya. Jay, Zoa, Ni-Ki, sama Jiyoon doang yang ikut, ditambah Jake sama Jihan.
"Heeseung sama Monday udah bareng oma opanya. Jadi gitu deh... " Hendery ngomong.
"Alesan! Orang kamu yang ajak jalan katanya nyari sate." Xiaojun bongkar kebohongan suaminya.
"Jungwon sama Soojin dijemput sama nyokap bokap Taeil." Doyoung ngomong.
"Jadi berduaan doang nih di rumah?" Lisa senyum godain Doyoung.
"Gue pengen titipin nih dua anak tapi kemana ye? Ada saran?" Yuta nanya, dia mau berduaan sama Winwin selalu diganggu.
Jaehyun sama lainnya kompak ketawa. "Dajjal emang lu Yut." Sunghoon sama Soeun di rumah bareng ayahnya Taeyong.
Johnny rangkul bahunya Ten. "Sunoo ama Jaehee mah diajak jalan Jeno sama Jaemin."
"Pantesan si Jeno tadi pamit mau jalan." Taeyong akhirnya tau kemana adek iparnya itu pergi.
"Yaudah kuylah masuk!" Lucas ngajak kek mau masuk rumahnya dia.
Sampe di dalam rumah makan mereka langsung duduk.
"Bentar gue ke kasir dulu." Hwasa berdiri dia jalan ke kasir dan ngomong sama mba yang jaga. "Misi kak."
"Iya kak, ada apa? Ada yang bisa saya bantu?"
"Gini, temen kita yang itu... " Hwasa nunjuk Hendery. "Dia ulang tahun nih kak."
"Oh gitu, terus gimana kak? Ada yang bisa kami bantu?"
Hwasa rogoh tasnya keluarin sisa roti yang dia beli kemarin. "Ada lilin gak kak? Nggak sempet beli tadi, nggak ada warung sih di ini mall."
Si kasir kaget liat roti yang dikeluarin Hwasa. Roti coklat yang udah digigit setengah lagi. "Ada kak. Kami tapi hanya menyediakan lilin kecil dan bukan lilin angka."
"Gak papa. Lilinnya dua aja yang penting dia bisa make a wish kak. Nih rotinya, ntar waktu makanan semua udah datang kakak bisa kasih deh nih roti ye kak. Biar kejutan gitu... " Hwasa naik turunin dua alisnya sambil senyum nggak jelas.
"Baik kak." Mba kasir terima dengan baik.
"Anyway, dapet diskon kan kalo ulang tahun?"
Si kasir ngangguk. "Iya kak, kami menyediakan diskon 50% untuk orang yang berulang tahun."
"Oke mantap! Berarti dia kan traktir kita pesanan kita nanti diskon kan?" Hwasa memastikan ntar ujung-ujungnya salah bisa abis.
Si kasir ngangguk lagi. "Benar kak. Intinya pemesanan meja yang berhari ulang tahun diskon 50%."
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT: Kehidupan Bobrok [END]
ComédieSequel dari NCT: Organisasi Bobrok Kalo dulu mereka nyusun wacana sekarang waktunya mereka pelan-pelan mewujudkan semua wacana itu. Dengan ketambahan anggota-anggota cilik yang nggak jauh beda sama sifat para orang tuanya. Let's gooo!! Warn: ⚠️ BxB ...