ARIES [on going]

B'day Party

"Halo guys, I have announcement for you", suara centil khas Andin berhasil memecahkan lamunan Sherra siang itu.

Kini pandangan seluruh siswa kelas tertuju padanya. Andin memberikan pengumuman Birthday Party yang akan diadakan pada sebuah hotel.

"Jam 7 malem ya, jangan ada yang telat!", titah gadis itu setelah memberikan penjelasan panjang lebar.

Seperti yang diduga, Alin langsung berlari memasuki kelas dengan antusias. Sherra hanya tersenyum kecil melihat kelakuan temannya itu, seolah tahu apa yang akan dikatakan.

"She, kita harus berangkat bareng. Aduh gue bingung mau pake outfit apa. Kaya nya kita harus beli deh nanti. Tapi kalo ga keburu gimana?", celoteh Alin tak henti-henti.

Sherra mendengus. Menatap datar gadis di hadapannya. "Lo bukan diundang ke acara syukuran anaknya Raja Salman, Al. Biasa aja".

Alin memutar bola matanya malas mendapat respon yang tidak sesuai ekspektasinya. "Pasti deh", gumam Alin.

Setelah selesai mendiskusikan acara mereka nanti malam, satu persatu siswa pergi meninggalkan sekolah. Alin yang sudah dijemput oleh supirnya, melambaikan tangan pada Sherra seperti biasa.

Sedangkan Sherra juga seperti biasa pulang kerumah menggunakan bus kota.

Sherra memasuki rumahnya, berjalan lesu dengan tatapan kosong.

"Dek! Ngelamun aja", ujar seorang wanita dewasa yang berhasil membuat Sherra terkejut.

"Mikirin apaan sih?", lanjutnya.

Sherra hanya diam sembari membereskan peralatan sekolahnya di dalam kamar. Sang kakak duduk dipinggir kasur memperhatikan setiap gerak adik kesayangannya itu.

"Kak Nay", panggil Sherra. Kakaknya hanya berdeham.

"Kalo Sherra mati muda, Kak Nay takut gak masuk kamar ini?", gurau gadis itu.

Naya sebagai kakaknya hanya melirik tajam sambil melempar bantal ke arah adiknya yang sedang cengengesan.

"Omongan itu doa, She. Mau kamu mati sebelum ketemu jodoh?", sinis Naya.

Sherra yang mendengar kekesalan kakaknya hanya tertawa ringan. "Kan bercanda, Kakak".

***

Jam menunjukkan pukul 18.00
Sherra sudah siap dengan gaun dan high heels pinjaman dari Kak Naya.

Tin.. tin..

Terdengar suara klakson dari depan rumah Sherra. Ah, pasti Alin. Mereka sudah memiliki rencana untuk berangkat bersama siang tadi.

"Kak, Sherra berangkat", teriaknya sambil menuruni anak tangga.

"Hati-hati, She. Jangan pulang kemaleman", sahut Kak Naya dari arah dapur.